SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Espos)--Selasa (27/4) siang, warga Solo digemparkan dengan aksi nekat yang dilakukan Asri Miyarsi, warga Gobakan, Kaliboto, Karanganyar yang nangkring di atas jembatan layang di ruas jalan Slamet Riyadi, tepatnya di depan Pengadilan Negeri (PN) Solo. Aksi yang diduga percobaan bunuh diri tersebut sempat membuat miris masyarakat Solo.
Pasalnya, Asri Miyarsi melakukan aksi duduk santai di luar pembatas jembatan setinggi kurang lebih tujuh meter. Lengah sedikit, yang bersangkutan dapat mengalami luka yang luar biasa hingga berujung pada kematian.
Sambil berbicara ngelantur berjam-jam, Asri Miyarsi menumpahkan persoalan yang dibawa dari rumahnya. Sesekali, perempuan yang mengaku memilik lima anak itu menyengir dan seolah mengejek petugas yang berusaha menyelematkan jiwanya. Pada saat itu, dirinya juga tidak mempedulikan keselamatan jiwanya yang sedang terancam di sebuah ketinggian. Aksi tersebut mampu memacetkan arus lalulintas di ruas jalan Slamet Riyadi.
“Wegah, kowe cah lanang we. Aku geleme kudu cah wedok,” ujarnya saat diminta turun oleh seorang polisi yang sedang bertugas.
Awalnya, antara polisi dan masyarakat tidak berani mengambil resiko untuk mendekati Asri Miyarsi. Namun, karena kejadian tersebut dinilai sudah terlalu membahayakan jiwanya, akhirnya petugas mendekati Asri Miyarsi dan mencoba melakukan aksi negoisasi.
Selang beberapa menit kemudian, warga yang kebetulan menonton drama percobaan bunuh diri itu semakin terperangah ketika yang bersangkutan berdiri dan memperkeras volume suaranya. Setelah dilakukan pendekatan persuasif, Asri Miyarsi bersedia menepi dan langsung diamankan petugas. Pada saat itulah, tensi ketegangan langsung mereda dan arus lalulintas di ruas jalan Slamet Riyadi kembali lancar.
pso