News
Selasa, 27 April 2010 - 17:45 WIB

Rusuh Puncak, polisi periksa 6 orang saksi

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bogor–Puluhan personel polisi masih berjaga-jaga di sekitar areal pembangunan sebuah wisma yang dirusak massa di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Polisi juga telah meminta keterangan 6 orang pelaksana proyek pembangunan wisma tersebut.

“Sebanyak 6 orang pekerja sudah kita mintai keterangan,” kata Kapolres Bogor, AKBP Tomex Kurniawan, di lokasi kejadian, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa (27/4).

Advertisement

Tomex menambahkan, berdasarkan informasi sementara di tempat tersebut hanya akan dibangun wisma oleh sebuah yayasan. Dia menegaskan, kabar akan dibangunnya rumah ibadah dan sekolah sama sekali tidak benar.

Hal senada diungkapkan Camat Cisarua, Bambang. Menurut Bambang, kejadian ini merupakan bentuk kesalahpahaman warga.

“Berdasarkan kesepakatan, di tempat ini hanya akan dibangun wisma,” tegas Bambang.

Advertisement

Bambang menambahkan, kasus ini berawal dari kecurigaan warga saat peletakan batu pertama pembangunan wisma tersebut. Kegiatan tersebut dilakukan dengan upacara tertentu.

“Jadi warga curiga akan dibangun tempat ibadah. Dan hari ini warga berniat ke kantor bupati untuk dimediasi. Namun Pak Bupati sedang tidak berada di tempat. Warga yang tidak sabar akhirnya melakukan penyerangan,” ungkap Bambang.

Saat ini di sekitar lokasi kejadian, puluhan personel polisi terlihat masih berjaga-jaga. Mereka khawatir aksi penyerangan akan kembali terjadi. Sejumlah kendaraan aparat yang terparkir, membuat arus lalu lintas di sedikit tersendat.

Advertisement

Seperti diberitakan sebelumnya, seratusan orang tiba-tiba mengamuk di lokasi pembangunan wisma milik sebuah yayasan. Mereka merusak bangunan pos keamanan dan membaakar 2 buah mobil.

Menurut versi warga, aksi ini dipicu sikap yayasan tersebut yang melanggar kesepakatan. Sebelumnya telah disepakati pihak yayasan hanya akan membangun bangunan yang akan difungsikan sebagai wisma di lahan seluas 2,5 hektar. Namun kenyataannya, yayasan tersebut juga berencana mendirikan sebuah kompleks pendidikan.

dtc/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif