News
Sabtu, 24 April 2010 - 14:45 WIB

Pengunjuk rasa Thailand tawarkan perundingan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bangkok–Setelah enam pekan berkemah di tengah ibukota Bangkok, pengunjuk rasa antipemerintah Thailand akhrinya bersiap membuat kesepakatan dengan pemerintah.

“Hal terbaik adalah menciptakan saling pengertian. Tugas tentara saat ini adalah menangani masyarkat dan tak membiarkan mereka saling serang,” papar Jenderal Anupong Paojinda dalam sebuah pertemuan militer, Sabtu (24/4).

Advertisement

Komunitas internasional, terutama ASEAN, sekian lama mendesak kedua belah pihak untuk berunding. Apalagi, dua insiden kekerasan yang terjadi selama unjuk rasa telah menewaskan 26 orang, serta melukai ratusan lainnya. Termasuk dari petugas keamanan.

Selama enam pekan, pengunjuk rasa berkaus merah itu melumpuhkan jantung kota Bangkok. Petugas keamanan mulai kehilangan kesabaran, meski pemimpin tentara mengatakan kekerasan bukanlah solusi dari krisis yang mereka hadapi ini.

Pengunjuk rasa meminta pemerintah saat ini mengundurkan diri dan sempat memberi waktu 30 hari untuk melakukannya. PM Abhisit Vejjajiva yang berkuasa pada 2008 melalui voting parlemen, mendapat banyak protes dari pengunjuk rasa yang mendukung mantan PM Thaksin Shinawatra.

Advertisement

“Proposal perundingan ini bukan berarti kami mundur. Kami akan tetap menekan, sebab jika tidak, komunitas internasional juga tetap menekan negara ini,” papar pemimpin pengunjuk rasa, Jaran Ditsatapichai.

inilah/ tiw

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif