Soloraya
Rabu, 21 April 2010 - 14:19 WIB

Bupati dinilai gagal bangun infrastruktur jalan

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Fenomena halo/cincin matahari di Solo, Selasa (4/10). Foto: Ari Munawir/SPFM

Boyolali (Espos)–Bupati Boyolali, Drs H Sri Moeljanto dinilai gagal membangun infratruktur jalan. Kondisi jalan yang menjadi kewenangan Pemkab pada tahun 2010, jika dibandingkan lima tahun lalu (2005), kondisinya tidak ada perkembangan yang signifikan.

Wakil Ketua DPRD Boyolali, Thontowi Jauhari mengatakan kondisi jalan yang rusak berat pada tahun 2005 terdapat 171,05 km dan pada tahun 2010 turun sedikit menjadi 168,71 km, hanya berkurang 2,34 km.

Advertisement

“Itu artinya, nyaris tidak ada perubahan. Adanya berbagai protes warga terkait kondisi jalan yang rusak berat dengan menanam pohon pisang di tengah jalan, tidak menggerakkan Bupati untuk menjadikan pembangunan jalan sebagai prioritas utama dalam masa kepemimpinannya,” terang Thontowi, Selasa (20/4).

Thontowi yang merupakan Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) DPD Boyolali itu mengakui jika melihat jumlah kilometer jalan yang dalam  kondisi baik, jumlahnya meningkat.
Pada tahun 2005, jalan yang baik terdapat 111,70 km (20,24 %) dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 285,62 km  (53,81%). Namun, kata Thontowi, peningkatan tersebut tidak mampu menghapus citra tentang kondisi jalan di Boyolali, karena jumlah jalan yang rusak berat nyaris tidak berkurang jumlahnya.

“Yang memprihatinkan, kondisi jalan yang menghubungkan dengan daerah-daerah perbatasan dengan kabupaten lain di sekitar Boyolali seperti Sragen, Karanganyar, Semarang, Grobogan dan Klaten, mayoritas rusak parah. Dari 20 jalan yang ada, hanya 6 jalan yang dalam kondisi
baik 100 persen. Sisanya, banyak yang dalam kondisi rusak parah,” tandasnya.

Advertisement

Thontowi menyebutkan, terdapat tiga jalan yang 100 persen rusak parah, yakni jalan Jebreng-Cukilan (Wonosegoro) yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang, jalan Batangan-Palangmati (Andong) yang berbatasan dengan Sragen dan jalan Mongkrong-Gilirejo (Wonosegoro) yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang.

nad

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif