SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Wonogiri(Espos)–Penyidik Satreskrim Polsek Baturetno dan Polres Wonogiri berusaha keras untuk mengungkap pelaku dugaan pembunuhan disertai pembakaran rumah milik korban, Suranto, 56 (bukan Ranto, 40), warga Batutengah RT 1/RW XIII, Baturetno, Wonogiri.
Selain itu, guna mengetahui penyebab pasti dan titik api polisi juga mendatangkan petugas Labforensik Polda Jateng, Sabtu (17/4).
Kasatreskrim AKP Sugiyo mewakili Kapolres Wonogiri kepada Espos di Mapolsek Baturetno menuturnkan telah memeriksa saksi-saksi, baik saksi yang kali pertama mengetahui asap mengepul ataupun saksi yang mengangkat korban untuk diselamatkan.
Selain itu, ujarnya, penyidik juga telah mengamankan barang bukti seperti baju korban yang berlumuran darah dengan luka sobek di bagian kaos oblong dan barang-barang antik, seperti keris, lampu, guci ataupun pedang.
“Masih dilakukan pendalaman dan cross check antara kabar yang berkembang di masyarakat dengan keterangan saksi-saksi,” ujar Kasatreskrim didampingi Kapolsek Baturetno.
Apakah pelaku ada kaitan dengan gay Kasatreskrim mengatakan tidak ada arah ke gay. “Korban tidak memiliki sifat ke sana (<I>gay<I>), walau membujang hingga meninggal dunia. Korban selain mantri kesehatan juga dikenal sebagai pedagang barang antik. Mungkin, apakah terkait dengan profesinya menjadi penjual barang antik itu, kami masih melakukan pendalaman. Yang jelas, kasus ini ada dugaan unsur pembunuhan dan pembakaran.”
Beredar kabar, kalau korban baru saja menerima uang ratusan juta hasil penjualan barang-barang antiknya. Diduga, kematian korban oleh faktor itu, namun polisi belum bisa memastikan. Salah seorang famili korban, Setyo Sukarno berharap kasus itu segera terungkap dan pelaku bisa ditangkap.
“Kami menduga, kebakaran itu sebagai upaya menghilangkan jejak karena korban Suranto juga dikenal sebagai penjual barang antik,” ujarnya.
tus