News
Sabtu, 17 April 2010 - 21:05 WIB

Dinkes Jateng : Sembilan kabupaten rawan DBD

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)–Sebanyak sembilan kota/kabupaten ditengarai Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) rawan dengan serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Kondisi demikian terungkap dalam acara seminar sehari bertema ‘Kenali, Atasi, dan Selamatkan Keluarga dari Penyakit Deman Berdarah Dengue’. Acara yang dihadiri dua pejabat dari Dinkes Jateng itu digelar di Auditorium Universitas Veteran (Univet) Bantara, Sabtu (17/4).

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan, Pencegahan dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Provinsi Jateng, Joko Maryanto menjelaskan, DBD merupakan salah satu penyakit menular yang tingkat penyebarannya paling banyak.

“Ada beberapa penyakit menular yang sekarang ini penyebarannya terus ditekan, semisal TBC, Malaria, DBD serta sejumlah penyakit lainnya. Intinya mereka ini masuk kategori penyakit menular yang harus benar-benar dikendalikan,” jelasnya kepada para tamu undangan.

Dibandingkan dengan beberapa penyakit menular lainnya, Joko menambahkan, DBD termasuk penyakit yang paling sulit dikendalikan. Oleh karenanya di saat penyebaran penyakit lain bisa ditekan, DBD justru sebaliknya.

Advertisement

Hal tersebut bisa dilihat dari data Dinkes yang tersebar di 35 kota/kabupaten se-Jateng di mana angka penderita DBD dari tahun ke tahun masih saja tinggi padahal penyakit menular lainnya menunjukkan gejala turun.

Normalnya, Joko menjelaskan, <I>incidence rate<I> (IR) atau angka pesakitan untuk DBD adalah di kisaran dua per 10.000 penduduk. Kendati demikian apabila IR bisa mencapai nol akan sangat bagus meski hal tersebut diakuinya sulit bisa dicapai.

Mengacu kepada IR DBD, Joko menambahkan, pihaknya mencatat ada sembilan kabupaten yang rawan dengan penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti tersebut. Pasalnya, IR di beberapa wilayah itu melebihi angka dua bahkan ada yang mencapai empat hingga delapan.

Advertisement

“Selain Semarang, kami mencatat pergerakan IR DBD yang terus naik itu di Wonogiri. Solo juga akan mengalami hal yang sama apabila masyarakat setempat tidak mengantisipasinya seoptimal mungkin,” tandasnya.

Sembilan kabupaten/kota rawan DBD :

1. Kota Semarang
2. Kota Salatiga
3. Kabupaten Pati
4. Kabupaten Kudus
5. Kabupaten Jepara
6. Kabupaten Blora
7. Kabupaten Magelang
8. Kota  Solo
9. Kabupaten Wonogiri
Sumber: Dinkes Jateng

aps

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif