News
Jumat, 16 April 2010 - 10:37 WIB

Keruk pelabuhan butuh dana 125 miliar

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bengkulu – Pengerukan alur pelabuhan Pulau Baai Bengkulu memerlukan dana sekitar Rp 125 miliar untuk mengeluarkan sekitar tiga juta meter kubik pasir yang ada.

“Alur pelabuhan Pulau Baai Bengkulu saat ini sudah tertutup sama sekali, sedangkan jalur masuk yang ada sekarang merupakan jalan tikus,” kata General Manajer Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Bengkulu, Indra Hidayat Sani, Jumat (16/4).

Advertisement

Pengerukan alur pelabuhan tersebut bila dikerjakan dengan profesional dan didukung dengan alat modern, dapat diselsaikan sekitar tiga bulan.

Wewenang melakukan pengerjaan pengerukan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu tersebut kini adalah Dirjen Perhubungan Laut (Perla) Kementerian Perhubungan dan bukan Pemprov Bengkulu lagi.

Ia mengatakan, pengerjaan pengerukan itu tergantung pusat dan ditenderkan juga pada tingkat pusat. Pelindo di daerah hanya menerima perintah dan melaksanakannya.

Advertisement

Kondisi alur pelabuhan Baai Bengkulu sekarang cukup memprihatinkan, karena setelah ada kerja sama dengan Pemprov Bengkulu dua tahun lalu, diharapkan kawasan pelabuhan akan lebih maju dan alurnya sudah normal kembali.

Namun pada kenyataannya, alur pelabuhan makin buntu dan dangkal serta pengerjaan pengerukannya dilaksanakan dengan cara memaksakan kehendak, tidak diiringi dengan modal yang kuat.

Sebelumnya, anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu H Basri Muhammad setuju membentuk tim khusus menangani pelabuhan Pulau Baai Bengkulu tersebut.

Advertisement

Namun gagasan itu kandas akibat anggota lainnya tidak setuju dan tetap ngotot meneruskan PT Pathaway untuk mengeruknya.

Sekarang kandas sudah mimpi Pemprov Bengkulu untuk membangun pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, karena sudah diambil alih Dirjen Perla Kementerian Perhubungan.

kompas.com/ tiw

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif