“Ya seperti yang sudah saya sampaikan bahwa kami akan memberikan semua dan memenuhi janji kami dengan poin-poin yang sudah diminta oleh ahli waris. Kita pun malu dengan kejadian kemarin,” ujar Dirut PT Pelindo II RJ Lino di Balaikota Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (15/4).
Sebelumnya pihak ahli waris yang diwakili oleh Habib Rizieq meminta agar makam Mbah Priok tidak dibongkar dan dijadikan sebagai cagar budaya. Selain itu PT Pelindo II berjanji akan membangunkan pendopo dan gapura yang akan dijadikan sebagai tempat para peziarah mendatangi makam keramat tersebut.
“Kami minta juga dibuatkan jalan untuk para peziarah ke makam. Ini juga untuk lancarnya kegiatan peti kemas, sehingga peti kemas dan peziarah tidak saling mengganggu,” kata Ketua FPI ini.
Gayung pun bersambut. Pihak PT Pelindo II berjanji akan memperlebar dan merenovasi makam Mbah Priok. Selain itu gapura dan pendopo akan diubah posisinya. Rencananya, akan dibuat pendopo dan gapura baru di sebelah selatan makam.
“Untuk memudahkan para peziarah dan tidak terganggunya kegiatan peti kemas, kita akan buatkan jalan terowongan dari makam Mbah Priok ke Jampea sehingga tidak lagi melewati Jl Dobo,” katanya.
Dalam pertemuan yang dipimpin langsung oleh Wagub Prijanto tersebut, kedua belah pihak juga sepakat dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan untuk membahas sengketa pembangunan di kawasan makam Mbah Priok.
“Kalau bisa seharusnya lebih cepat. Kalau perlu besok ketemuan, lusa dibuat sketsa,” ujar Prijanto sebelum menutup jalannya mediasi.
Mediasi berlangsung sekitar pukul 14.40 WIB dan baru berakhir pukul 16.30 WIB.
dtc/tya