Jakarta–Ratusan warga kejar-kejaran dengan ratusan Satpol PP di depan Kompleks makam Mbah Priok. Toko-toko di rumah toko yang terletak di seberang makam itu memilih tutup.
Toko-toko yang tutup itu terletak di Jl Deli, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (14/4). Toko yang tutup itu yakni toko bahan bangunan, kelontong, alat-alat olahraga dan rumah makan. Bahkan Alfamart yang buka 24 jam memilih tutup juga.
Pantauan detikcom, toko-toko di ruko itu pada pukul 12.00 WIB masih buka. Tidak diketahui pukul berapa mereka menutup toko.
Bentrokan antara Satpol PP, polisi dan warga di Priok berujung dengan 87 orang luka-luka dari ketiga belah pihak. Satpol PP yang bertindak beringas harus dievaluasi dan Gubernur DKI Fauzi Bowo harus bertanggung jawab.
“Satpol PP mutlak dievaluasi, Gubernur harus bertanggung jawab,” kata Ketua Setara Institute Hendardi dalam rilis kepada detikcom, Rabu (14/4).
Menurut Hendardi, Satpol PP harus dievaluasi. Pendekatan represif dan arogan harus diganti dengan pendekatan dialog.
“Satpol PP telah menjadi ‘mesin pembunuh’ bagi rakyat kecil,” lanjut Hendardi.
Jika tindakan represif ini tidak bisa dihilangkan, Pemprov DKI harus mempertimbangkan untuk membubarkan Satpol PP. “Bila Satpol PP tidak bisa melakukan perbaikan dalam menjaga ketertiban warga negara, maka selayaknya Satpol PP dibubarkan saja,” pungkasnya.
dtc/tya