News
Selasa, 13 April 2010 - 10:34 WIB

Penangkapan Susno dianggap berlebihan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta – Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, menilai penangkapan mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji dipaksakan. “Kalau alasannya menyalahi kode etik, tidak perlu sampai seperti itu,” kata Pram di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/4).

Pram menyatakan, rakyat mengetahui sendiri, banyak petinggi Polri yang ke luar negeri tanpa izin. “Kenapa baru sekarang ribut? It’s too much,” ujar mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Advertisement

Bagaimanapun, kata Pram, Susno menjadi semacam pintu masuk yang berkaitan dengan mafia hukum. Kalau begini, citra Polri akan menjadi tidak baik. “Peran Susno justru sedang ditunggu masyarakat,” katanya. Karena itu, Pram menyatakan penangkapan itu betul-betul berlebihan.

Selanjutnya, Dewan Perwakilan Rakyat sudah berkomunikasi dengan pimpinan Polri. DPR akan meminta keterangan dan konfirmasi dari Kapolri terkait hal itu. “Apalagi Pak Susno sedang meminta perlindungan kepada DPR. Apapun, negara ini adalah negara hukum. Sangat ceroboh dan gegabah langkah penangkapan itu. Apalagi bila alasannya kode etik semata,” ujarnya.

Kemarin petang, Susno ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, atas dugaan hendak ke Singapura tanpa izin atasan. Menjelang tengah malam, Susno kemudian dilepaskan.

Advertisement

Susno Duadji kembali menjadi pusat pemberitaan setelah beberapa pekan lalu mengungkap dugaan makelar kasus di Mabes Polri. Saat dipanggil Komisi III DPR, Susno kemudian melansir dugaan ada seorang jenderal bintang tiga yang menjadi bagian dari jaringan mafia itu.

Susno sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka pelanggaran kode etik oleh Mabes Polri. Susno disangkakan mangkir dari pekerjaan.

vivanews/ tiw

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif