News
Jumat, 9 April 2010 - 17:33 WIB

Jateng kekurangan 2.140 penyuluh

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Magelang–Kepala Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh Provinsi Jawa Tengah Sukarno di Magelang, Jumat (9/4), mengatakan, daerahnya masih kekurangan sebanyak 2.140 penyuluh untuk memenuhi program satu desa satu penyuluh, karena dari 8.574 desa jumlah penyuluh hanya 6.434 orang.

Ia mengatakan hal tersebut pada apel siaga penyuluh
se-Jawa Tengah di Balai Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, mengantisipasi kekeringan dan pengamanan produksi pangan tahun 2010.

Advertisement

“Sejumlah penyuluh tersebut terdiri atas 2.550 penyuluh pertanian, 113 perikanan, 759 kehutanan dan 3.012 tenaga harian lepas tenaga bantu penyuluh pertanian (THL TBPP),” kata dia.

Ia menambahkan, sebagai mitra petani kehadiran penyuluh sangat menentukan keberhasilan usaha petani. Wilayah Provinsi Jateng dengan luas 3,250 juta hektare, sekitar 54 persen di antaranya digunakan untuk lahan pertanian yang diusahakan oleh 4,2 juta rumah tangga petani.

Menurut dia agar pemberdayaan masyarakat petani berjalan efektif maka petani yang difasilitasi para penyuluh membentuk kelembagaan petani yang dinamakan kelembagaan penyuluh non pemerintah.

Advertisement

Ia menyebutkan, sampai sekarang telah ada 53.736 kelompok kelembagaan petani di Jateng, terdiri atas 29.522 kelompok tani, 7.903 gabungan kelompok tani (Gapoktan), 2.010 lembaga
masyarakat desa hutan,dan 1.902 kelompok usaha budidaya perikanan.

Selain itu, katanya, masih ada ratusan kelompok wanita
tani, pemuda tani dan pelatihan pertanian swadaya.

Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengatakan, kekurangan jumlah penyuluh ini tidak perlu dipermasalahkan. Menurut dia jumlah penyuluh yang ada bisa diintensifkan dengan cara satu penyuluh mengampu satu hingga dua desa.

Advertisement

“Tidak usah dipermasalahkan, yang lebih penting adalah mereka dibina kesungguhan dan kemauan untuk membantu rakyat. Jangan karena kurang terus menjadi lemah,” katanya.

ant/fid

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif