SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Sragen (Espos)–Setiap anggota DPRD Sragen menerima alokasi anggaran senilai Rp 14 juta untuk melaksanakan kegiatan reses menyerap aspirasi pada masa persidangan kali pertama, mulai Senin (5/4) hingga Sabtu (10/4) besok. Total anggaran yang dikucurkan APBD untuk kegiatan reses bagi 45 anggota Dewan sekitar Rp 630 juta.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16/2010, pelaksanaan reses legislator dilaksanakan kali ketiga dalam satu tahun anggaran, sehingga alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan reses selama kali ketiga sekitar Rp 1,89 miliar.
Padahal pada APBD yang ditetapkan dalam Perda Nomor 1/2010, alokasi anggaran reses mencapai Rp 2 miliar.
Wakil Ketua DPRD Sragen, Joko Saptono membenarkan adanya perhitungan anggaran tersebut dan dasar pelaksanaan reses DPRD Sragen.
Menurut dia, pelaksanaan reses itu bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat secara umum selama enam hari dalam satu kali reses. Dia juga membenarkan bahwa alokasi anggaran reses per anggota Dewan sekitar Rp 14 juta/orang.
“Karena sifatnya menyerap aspirasi masyarakat secara umum, maka kalangan mana pun boleh masuk memberikan aspirasinya, termasuk pegawai negeri sipil (PNS). Selain itu diperbolehkan menggunakan fasilitas milik pemerintah, seperti gedung kelurahan atau kecamatan. Hanya yang mengundang adalah anggota Dewan yang melakukan reses itu sendiri, bukan intansi lain, karena persoalannya berkaitan dengan etika,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, sambung dia, setiap anggota Dewan akan dimintai pertanggungjawaban yang dikoordinasi oleh masing-masing fraksi dan hasil reses itu akan diparipurnakan. Hasil reses itu, kata dia, juga bisa dijadikan dasar pertimbangan untuk melakukan perubahan APBD tahun 2010 sebagai tindak lanjut dalam kebijakan anggaran.
trh