News
Selasa, 6 April 2010 - 12:09 WIB

Megawati: Pemilu 2009, sinetron penuh belas kasihan

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Denpasar–Mega kembali mengungkit-ungkit kecurangan pemilu dengan nada emosional saat memberikan pidato pembukaan di Kongres ke-3 PDIP.

“Pemilu dan Pilpres terang benderang mendemonstarsikan manipulatif proses demokrasi, karut marut DPT yang telah menghilangkan secara sistematis hak politik warga negara dan merupakan perampasan secara paksa hak konstitusional warga negara,” tegas Megawati di pembukaan Kongres di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Selasa (6/4).

Advertisement

Menurut Mega, kecurangan pada pemilu itu menimbulkan persoalan besar dan menjadi catatan kelam sejarah politik Indonesia.

Sebagai presiden 2004, Mega menyatakan dirinya telah membangun demokrasi dengan susah payah, agar presiden dan wapres dipilih secara langsung oleh rakyat hanya untuk mengembalikan hak-hak politik rakyat yang pada masa Orde Baru dibungkam.

“Saudara, ternyata keyakinan saya tidak sepenuhnya benar, pemilu 2009 kehilangan watak aktivisme dan voluntaries, yang terjadi politik melodrama dan sinetron yang penuh belas kasihan,” sindir Mega.

Advertisement

Politik, menurut dia kehilangan moralitas karena hanya berorientasi kekuasaan. “Partai jadi penjual tiket kekuasaan, hubungan partai dengan rakyat bersifat transaksional, hanya materi belaka,” kritik Megawati.

news.okezone.com/ewt

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Kongres PDIP Pemilu
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif