News
Selasa, 6 April 2010 - 11:55 WIB

Diterpa antraks, permintaan daging sapi turun

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Makasar – Ketua Kesatuan Pemotong Ternak Besar Makassar, Alimuddin mengaku resah dengan adanya penyebaran bakteri antraks di Maros. Menurutnya, sejak ada kasus tersebut, produksi daging di pasar cenderung turun.

Sebelum ada kasus, setiap hari anggota kelompok ini yang berjumlah 11 orang penjual daging bisa memotong tiga ekor sapi dengan berat rata-rata 300 kilogram. Tapi setelah ada antraks, satu penjual  tinggal memotong 1-2 ekor sapi. “Permintaan turun karena adanya kasus antraks,” kata dia Selasa (6/4).

Advertisement

Itu sebabnya, ia meminta pengelola rumah potong hewan untuk sementara waktu tidak mengambil daging yang berasal dari Maros. Selain itu, pengawasan terhadap hewan-hewan lainnya dari daerah pemasok hewan dilakukan pengawasan ketat mulai saat hidup sampai saat dalam bentuk daging.

Saat ini, pasokan sapi didatangkan dari Bone, Sengkang, Sinjai, dan Jeneponto. Setiap hari, untuk satu kali pengiriman didatangkan 28 ekor. Permintaan untuk daging lokal di Makassar turun satu pekan terakhir.

Tempointeraktif/ tiw

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif