Klaten–Diduga mengalami depresi, Sri Agung, 32, warga Dusun Ngrodon, Desa Jelobo, Kecamatan Wonosari, Selasa (6/4), nekat gantung diri. Pria yang belum lama di-PHK (pemutusan hubungan kerja) dari perusahaan tempatnya bekerja itu ditemukan tewas dengan tubuh tergantung di salah satu kamar di rumahnya.
Keterangan yang dihimpun Espos, kemarin, menyebutkan, sejak Senin (5/4), korban tak tampak batang hidungnya. Keluarga dan warga setempat pun heran lantaran biasanya korban melakukan aktivitas sehari-hari di sekitar rumahnya. Keponakan korban, Tika, 23, mengetuk pintu rumah korban untuk memastikan kondisinya baik-baik saja. Namun berulang kali didodoki, korban tak juga menjawab sepatah kata, apalagi keluar membukakan pintu.
Merasa curiga, saksi bersama sejumlah tetangga mendobrak pintu dan menyeruak masuk ke rumah korban, sekitar pukul 07.00 WIB. Saat saksi membuka pintu kamar di bagian pojok, ia berteriak histeris melihat sesosok tubuh tergantung dengan leher terjerat tali plastik. Teriakan itu mengundang perhatian warga dan mereka segera berdatangan ke lokasi. Tak lama kemudian, polisi yang mendapat laporan tentang kejadian itu tiba dan segera mengevakuasi korban dibantu warga setempat.
Sejumlah tetangga menuturkan, korban stres setelah di-PHK. Belum lagi mendapat pekerjaan baru, korban ditinggal kabur oleh istrinya. Kini, proses cerai pasangan tersebut masih berjalan. Kapolres Klaten, AKBP Agus Djaka Santosa melalui Kapolsek Wonosari, AKP Marjuki mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan, tak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Menurutnya, barang bukti seutas tali plastik sepanjang 1,5 meter yang diduga digunakan untuk nggantung disita. “Sedangkan jenazah korban kami serahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan,” ungkapnya.
rei