SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Espos)–Dengan hanya diikuti dua pasangan calon, Pilkada Solo 2010 yang akan digelar pada 26 April mendatang dipastikan hanya berlangsung dalam satu putaran. Hal tersebut diperkirakan bisa menghemat biaya hingga miliaran rupiah.
Pilkada satu putaran tersebut dipastikan menyusul penetapan dua pasangan calon walikota dan wakil walikota yang lolos verifikasi, yaitu Jokowi-Rudy (Jo-Dy) dan Edhy Wirabumi-Supradi Kertamenawi (Wi-Di). Tidak lolosnya pasangan Pifik Mochtar-Swastinawati (Fi-Na) juga mempermudah proses penentuan calon terpilih pascapemilihan.
Hal tersebut ditegaskan oleh anggota KPU Solo Bidang Data Informasi dan Hubungan Antar Lembaga, Agus Sulistyo, saat ditemui wartawan di Kantor KPU Solo, Sabtu (3/4).
Dengan hanya dua calon, calon terpilih dapat langsung ditetapkan berdasarkan siapa yang mendapat perolehan suara lebih tinggi.
“Aturannya, lebih dari 50% sudah bisa ditetapkan. Kalau tidak ada, maka diambil yang mendapat suara 30% paling tinggi,” kata Agus.
Menurut Agus, aturan tersebut sesuai dengan UU No 2 Tahun 2008 yang menggantikan UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Bahkan jika nantinya dua pasangan calon mendapatkan jumlah suara yang sama, calon terpilih masih bisa ditetapkan.
“Jika sama-sama 50%, maka dicari yang persebaran suaranya lebih banyak,” imbuhnya.
Selain mempercepat proses, pemilihan dalam satu putaran diperkirakan akan menghemat anggaran hingga 30%. Agus mengatakan, untuk satu putaran, kemungkinan akan menghabiskan biaya sebesar Rp 6 miliar.
Sementara itu, KPU kini masih menunggu laporan kekayaan masing-masing kandidat dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPU hanya bisa menunggu karena kewenangan dan tanda tangan berkas laporan kekayaan itu ada pada KPK.
ama