News
Rabu, 31 Maret 2010 - 17:48 WIB

Jokowi rencanakan wajibkan pengrajin beri marketing fee bagi sopir taksi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Walikota Solo Joko Widodo (Jokowi) berencana mewajibkan para pengrajin maupun pengusaha batik di sejumlah sentra kerajinan dan industri untuk memberikan marketing fee kepada sopir taksi maupun tukang becak yang datang mengantar tamu untuk berbelanja di Kota Solo.

“Dalam waktu dekat saya akan mengumpulkan pengrajin dan pelaku industri terutama pengusaha di kampung-kampung batik, dan akan mulai kami budayakan, jika ada taksi datang membawa tamu untuk berbelanja, harus diberi persenan,” tutur Jokowi di hadapan ratusan sopir Kosti Taksi Solo, Rabu (31/30).

Advertisement

Jokowi mengatakan, budaya memberikan marketing fee atau profesional fee itu sudah sangat lazim dilakukan pelaku usaha atau industri di luar negeri. Tapi di Solo belum membudaya.

Setidaknya, lanjut Jokowi, keuntungan yang diterima pelaku usaha tidak dinikmati sendiri melainkan berbagi dengan pelaku sektor lain. Sejumlah pelaku industri salah satunya pelaku batik di Kampung Batik Laweyan maupun Kauman sudah ada yang bersedia memberikan fee kepada sopir taksi yang mengantar tamu ke show room.

“Tetapi baru beberapa pengusaha saja. Belum semua pelaku industri batik bersedia memberikan fee,” tutur salah satu sopir taksi, Kismarsono.

Advertisement

Rata-rata, menurut Kismarsono, fee yang diberikan adalah 10% dari nilai belanja tamu. Sementara, menurut Jokowi, persentase fee yang bisa diberikan pelaku usaha kepada sopir taksi atau tukang becak bisa ditentukan setelah dia mengadakan pertemuan dengan pelaku industri.
Dengan adanya rencana pemberian marketing fee kepada sopir taksi atau tukang becak ini, maka Jokowi meminta kepada sopir taksi untuk bisa mengambil peran dalam mengangkat branding Kota Solo.

haw

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif