News
Selasa, 30 Maret 2010 - 15:21 WIB

Tergenang luapan Rawa Pening, 198 Ha tanaman padi gagal panen

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ungaran (Espos)–Lahan pertanian seluas 198 hektare di empat kecamatan di Kabupaten Semarang mengalami gagal panen pada masa tanam pertama tahun ini lantaran terendam luapan air Rawa Pening. Ratusan hektare sawah lainnya pun terancam puso karena penyebab yang sama.

Keempat kecamatan tersebut adalah Ambarawa, Banyubiru, Tuntang dan Bawen. Wilayah kecamatan itu mengelilingi Rawa Pening yang memiliki luas 2.670 hektare (Ha).

Advertisement

Ditemui, Selasa (30/3), Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Semarang, Urip Triyogo mengungkapkan, hasil pantauan sementara meningkatnya elevasi Rawa Pening telah merendam sedikitnya 313 Ha lahan pertanian di sekitarnya. Lokasi terparah terjadi di wilayah Banyubiru yang mencapai 166 Ha.

“Sawah yang terendam itu ada di Desa Rowoboni, Banyubiru, Kebondowo, Kebumen, Tegoran dan Ngrapah. Kami berupaya untuk memberikan bantuan benih padi kepada petani yang mengalami gagal panen pada musim tanan Oktober mendatang,” tukasnya kepada wartawan.

Lokasi sawah tergenang di Kecamatan Ambarawa terjadi di Desa Tambakboyo, Bejalen dan Pojoksari total 49 Ha. Di Kecamatan Tuntang berada di Desa Candirejo, Kesongo, Rowosari, Lopait, Tuntang dan Sraten seluas 65 Ha. Paling sedikit di Kecamatan Bawen yang hanya terjadi di Desa Asinan seluas 31 Ha.

Advertisement

Kepala Bidang Pertanian pada Distanbunhut, Fajar Eko Prijono mengutarakan tingginya laju sedimentasi Rawa Pening menyebabkan air hujan tak lagi sepenuhnya tertampung. Dampaknya, sawah di sekitar Rawa Pening langganan banjir tiap tahun begitu masuk musim hujan.

kha

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif