News
Senin, 29 Maret 2010 - 14:14 WIB

Politisi PAN; NU akhiri dominasi "Bani Hasyim"

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta— Politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha menilai, hasil Muktamar Nahdlatul Ulama di Makassar bisa mengindikasikan mulai berakhirnya dominasi “Bani Hasyim”, di samping makin kentara ketidakterikatan organisasi Islam terbesar di Indonesia itu dengan Partai Kebangkitan Bangsa.

“Walau kalah, tetapi dukungan besar para Nahdhiyin atas pencalonan saudara Slamet Effendi Yusuf yang kader Partai Golkar, barangkali menunjukkan bahwa NU memang sudah tidak terikat lagi kepada PKB,” katanya di Jakarta, Senin (29/3).

Advertisement

Abdillah mengatakan hal itu merespons hasil-hasil Muktamar ke-32 NU di Makassar yang memilih duet KH Sahal Mahfudz (Rais Am) dan KH Said Aqil Siradj (Ketua Umum PBNU).
Slamet Effendi Jusuf kalah tak terlalu banyak dari Said Aqil Siradj, sementara beberapa kandidat lainnya memperoleh suara tidak signifikan.

“Kalahnya Gus Sholah (KH Sholahuddin Wahid, adik Gus Dur), dan perolehan hanya enam suara pendukung fanatik Gus Dur seperti Masdar Mas’ud, mungkin juga menunjukkan akhir dari dominasi ‘Bani Hasyim’ di NU,” ucap Abdillah Toha yang merupakan rekan Slamet Effendi Jusuf ketika masih duduk sebagai anggota Komisi I DPR RI periode sebelum ini.

Artinya, lanjutnya, faham liberalisme jelas ditolak dengan minimnya dukungan kepada mereka, termasuk untuk Ulil.

Advertisement

“Benarkah analisis ini? kita tunggu saja perkembangan berikutnya,” kata Abdillah Toha yang terakhir menjabat sebagai Ketua Badan Kerja sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI.

ant/rif

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif