Soloraya
Senin, 29 Maret 2010 - 18:15 WIB

KPID Jateng resmi usulkan Mangkunegoro VII jadi Bapak Penyiaran

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang (Espos)–Komisi Penyiaran Independen Daerah (KPID) Jawa Tengah, mengusulkan Sri Mangkunegoro VII sebagai Bapak Penyiaran Indonesia dan 1 April sebagai Hari Penyiaran Nasional.

Menurut anggota KPID Jateng, Zaenal Abidin Petir usulan ini telah mendapatkan dukungan dari KPID se-Indonesia antara lain Yogyakarta, Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur (Jatim), Bali, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan.

Advertisement

Selain itu juga KPI pusat serta kalangan seniman dari Solo seperti Gesang dan Waljinah, Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) serta stakeholder  penyiaran lainnya.

“Sri Mangkunegoro VII pemakrasa dan penggagas pendirian stasiun radio pertama milik bangsa Indonesia yakni Solosche Radio Vereeniging (SRV) layak mendapat gelar Bapak Penyiaran Indonesia,” katanya kepada Espos di Semarang, Senin (29/3).

Advertisement

“Sri Mangkunegoro VII pemakrasa dan penggagas pendirian stasiun radio pertama milik bangsa Indonesia yakni Solosche Radio Vereeniging (SRV) layak mendapat gelar Bapak Penyiaran Indonesia,” katanya kepada Espos di Semarang, Senin (29/3).

Usulan ini, sambung ia akan disampaikan KPID Jateng secara resmi pada acara Deklarasi Nasional Hari Penyiaran di Kota Solo, Kamis (1/4) mendatang.

Acara tersebut akan dihadiri Menkominfo, Gubernur Jateng, Komisi Penyiaran Independen (KIP) pusat, KPID se- Indonesia, TVRI se-Indonesia, RRI se-Indonesia, ATVSI, dan lainnya.

Advertisement

Kepala Sekretariat KPID Jateng, Drs Mulyono mendukung sepenuhnya kegiatan peringatan Hari Penyiaran di Solo yang baru kali pertama dilaksanakan ini.

Terpisah anggota KPID Jateng Hari Wiryawan, mengungkapkan alasan pemberian gelar Bapak Penyiaran Indonesia kepada Sri Mangkunegoro karena jasanya sangat besar, selain sebagai pemakrasa dan penggagas radio pertama di Indonesia juga peletak dasar penyiaran yang modern dan profesional.

Selain itu pula Mangkunegoro menentang dominasi budaya barat dan memajukan budaya lokal dalam penyiaran, serta membentuk jaringan ketimuran.

Advertisement

“Menghibahkan tanah milik Mangkunegaran seluas 5.000 m2 untuk pembangunan gedung SRV yang sekarang menjadi gedung RRI Solo,” papar dia.

Ketua Panitia Nasional Deklarasi Hari Penyiaran, Najahan Musyafak berharap pemerintah akan menetapkan tanggal 1 April sebagai Hari Penyiaran Nasional.

oto

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif