Sragen (Espos)–Sebanyak 14.095 siswa SMP/MTs sederajat mengikuti ujian nasional (UN) pada Senin (29/3) ini di 113 sekolah menengah pertama negeri dan swasta di Bumi Sukowati. Puluhan lembar soal UN telah dikirim ke Dinas Pendidikn (Disdik) Sragen pada Sabtu (27/3) dan langsung dibagikan ke empat rayon pada sore harinya.
Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdik Kabupaten Sragen, Turdiyanto, saat ditemui Espos, akhir pekan lalu, mengungkapkan, soal UN sudah diterima dan diperiksa berdasarkan jenis sampulnya.
Panitia penyelenggara UN, kata dia, tidak berani membuka soal UN, karena khawatir terjadi kebocorn soal. Pembukaan soal UN, terangnya, dilaksanakan dihadapan siswa saat pelaksanaan UN dimulai. Untuk pengambilan soal UN, menurut dia, juga dilakukan pada hari pelaksanaan UN di setiap rayon masing-masing.
“Dalam pelaksanaan UN SMP/MTs yang diikuti sebanyak 14.095 siswa ini cukup ketat dengan pengawasan ektra ketat, sebagaimana pelaksanaan UN SM/SMK pada pekan lalu. Pada Senin juga dilaksanakan UN susulan bagi dua orang siswa yang tidak mengalami kecelakaan di hari pelaksanaan UN. Untuk pengawasannya, kami dibantu sebanyak 123 pemantau UN independen dari kalangan akademisi,” ujar Turdiyanto yang juga Ketua Panitia Penyelenggara UN Kabupaten Sragen.
Menurut dia, sebagaimana pelaksanaan UN SMA/SMK, peserta UN SMP/MTs dilarang membawa telepon genggam (HP) dan catatan dlam bentuk apa pun. Larangan itu, ujarnya, juga diberlakukan bagi pengawas ruangan, di mana masing-masing ruang diisi oleh dua pengawas untuk mengawasi sebanyak 20 siswa. Dengan jumlah siswa sebnyak 14.095 siswa, ujarnya, maka kebutuhan ruangan untuk UN sekitar 700-an ruang UN.
trh