Soloraya
Senin, 29 Maret 2010 - 21:32 WIB

Diterjang hujan deras, talut dua jembatan dan dam ambrol

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Banjir di musim hujan dan kekurangan pasokan air saat musim kemarau mengancam lahan pertanian di empat desa wilayah Kecamatan Slogohimo menyusul ambrolnya talut dam Desa Watusomo akibat diterjang hujan deras, Senin (22/3) lalu.

Hujan deras yang sama juga merusak talut jembatan Remin di wilayah tersebut, sehingga jembatan itu menjadi rawan longsor yang bisa menutup jalan penghubung Dusun Bandung dengan Dusun Dolokan. Pemerintah Kecamatan Slogohimo telah melaporkan kejadian itu ke Pemkab Wonogiri dan berharap segera ada bantuan untuk perbaikan dari dana bantuan tanggap darurat bencana.

Advertisement

Camat Slogohimo, Budi Susilo, kepada Espos, Senin (29/3) mengungkapkan, sejauh ini tidak banyak yang bisa dilakukan pihaknya dan masyarakat setempat untuk memperbaiki talut dam dan talut jembatan yang ambrol tersebut.

“Sementara ini, penanganan yang kami lakukan baru sebatas menyingkirkan dan mengumpulkan batu-batu bekas longsoran. Baru kalau ada alokasi dana bantuan dari Pemkab kami akan memulai perbaikan,” jelas Budi.

Budi menambahkan, berdasarkan perkiraan sementara dana yang diperlukan untuk perbaikan talut dam itu sekitar Rp 15 juta. Menurutnya, perbaikan itu harus dilakukan secepat mungkin. Jika tidak, dikhawatirkan kerusakan talut dam itu akan semakin bertambah panjang dan melebar sehingga wilayah di sekitarnya bisa dilanda banjir saat hujan deras karena dam tak mampu menampung air.

Advertisement

Sedangkan bila musim kemarau, lanjut Budi, lahan pertanian yang biasa mendapat pasokan air dari dam itu bisa kekeringan karena dam tak bisa menyimpan air.

Menurut Budi, ada empat desa yang lahan pertaniannya mendapat pasokan air dari dam di Desa Watusomo itu, yaitu Desa Sambirejo, Desa Pandan, Desa Made, dan Watusomo sendiri.

“Dam di Desa Watusomo ini memang memiliki peranan yang sangat vital untuk mengairi persawahan di wilayah kami. Namun usianya memang sudah cukup tua dan waktu itu hujan turun sangat deras selama beberapa jam, sehingga mungkin talut dam serta jembatan yang ada di wilayah itu tidak kuat menahan tekanan air hujan,” tutur Budi.

Advertisement

Sementara itu, berdasarkan laporan yang disampaikan Budi Susilo ke Pemkab, selain talut dam dan talut jembatan Remin di Watusomo, hujan deras selama tiga jam pada Selasa (16/3) juga merusak sayap jembatan sepanjang 15 meter di Dusun Sawo, Desa Sambirejo.

shs

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif