News
Senin, 29 Maret 2010 - 21:13 WIB

Amplop LJUN tak bersegel, pendistribusian label amplop tidak merata

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Tim Pemantau Independen (TPI) Kota Solo menengarai sejumlah pendistribusian segel amplop ujian tidak merata sementara label tersebut dibutuhkan untuk menandai berkas Lembar Jawab Ujian Nasional (LJUN) siswa.

Berdasarkan pantauan TPI di lapangan, sejumlah segel yang tertulis “Dokumen Penting Sangat Rahasia” tersebut tidak terdapat pada amplop hal tersebut dimungkinkan karena kelalaian petugas di percetakan.

Advertisement

Wakil Ketua Dewan Pendidikan Kota Solo (DPKS) yang juga anggota TPI Kota Solo, Taufiqurrahman mengungkapkan pihaknya menemukan sejumlah amplop tanpa segel sehingga pengawas ruang merekatkan amplop dan menggunakan kertas putih yang telah ditandatangani.
“Berdasarkan ketentuannya amplop direkatkan dan dibubuhi segel tersebut, tetapi pada kenyataannya banyak amplop ditemukan tanpa amplop,” papar dia ketika dijumpai Espos di kantornya, Senin (29/3).

Dia mengatakan, tidak sedikit pengawas ruang yang menanyakan label segel yang seharusnya berada di dalam amplop apakah dengan menggantinya dengan kertas putih dan ditandatangani akan sama halnya dengan membubuhkan label segel tersebut.

Sementara itu tim menemukan beberapa lembar soal yang cetakannya kabu meskipun jumlahnya tidak signifikan.

Advertisement

“Dengan membubuhkan kertas putih dan ditandatangani hal tersebut dapat menggantikan fungsi segel,” papar dia.

Lebih lanjut, Sekretaris TPI Kota Solo, Suwarto mengatakan, berdasarkan pantauanya pada hari pertama pertama pelaksanaan ujian berjalan kondusif meskipun pihaknya mendapatkan sejumlah laporan mengenai indikasi tindak kecurangan ujian.

Dia menyebutkan, di salah satu sekolah ditengarai sebagai tim sukses UN artinya pengawas ruang dan siswa bekerjasama dalam pelaksanaan ujian namun demikian setelah dirinya mendapatkan informasi tersebut tim memantau sekolah tersebut lebih ketat.

Advertisement

Berdasarkan pada hari pertama pelaksaan ujian, sambung dia, terdapat 27 siswa SMP/sederajat secara terinci berasal dari Subrayon 1 sejumlah 10 siswa, subrayon 2 sejumlah tujuh orang dan subrayon 3 sejumlah 10 orang yang tidak mengikuti ujian.

Dia mengatakan beberapa siswa meminta izin karena sakit sementara yang lainnya mengundurkan diri karena telah dinyatakan lulus pada penyelenggarakan ujian paket B atau setara dengan SMP.

das

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif