Soloraya
Minggu, 28 Maret 2010 - 17:19 WIB

Dinilai serobot tanah, Hotel Matahari dikepung warga

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Sebuah Hotel Matahari di Kelurahan Jayengan, Serengan, Minggu (28/3) siang dikepung puluhan warga setempat. Aksi yang diwarnai perusakan sejumlah fasilitas ringan milik hotel tersebut dipicu oleh kemarahan warga lantaran pemilik hotel dinilai main serobot tanah yang selama ini dikelola warga.

Pantauan Espos di lokasi, Minggu (28/3), pengurus RW I Kelurahan Jayengan, Widodo semula mendapatkan selembar kertas berisi pengumuman resmi dari Pemkot Solo bahwa sebidang tanah seluas 45 meter persegi di samping Hotel Matahari akan dijadikan tempat usaha komersial oleh Hotel Matahari. Padahal, tanah tersebut menurut pengakuan warga adalah tanah milik kelurahan yang telah diserahkan kepada warga untuk dijadikan kantor Posyandu dan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Advertisement

Karuan, sejumlah warga yang membaca pengumuman tersebut langsung terpancing emosinya dan seketika menarik perhatian warga lainnya.
Warga yang sudah berkumpul seketika beramai-ramai mendatangi Hotel Matahari sambil berteriak-teriak memanggil nama pemilik Hotel, Rosid, 67, agar keluar menemui warga. Begitu tiba di hotel, orang yang dicari warga ternyata tak kunjung datang.

Emosi warga pun diluapkan dengan merusak sejumlah fasilitas yang ada, seperti taman-taman bunga, kursi, box papan nama hotel, serta melakukan blokade jalan kampung.

Setengah jam kemudian, sekitar pukul 13.30 WIB, sejumlah aparat dari Polsek Serengan datang ke lokasi dan menenangkan warga. Aksi anarkis tak sempat meluas lantaran pemilik Hotel Matahari, Rosid segera datang dan menemui warga. Tanpa banyak berargumen, Rosid langsung dicecar warga dan diminta mencabut kembali surat pengajuan sewa tanah ke Pemkot Solo.

Advertisement

Rosid yang didampingi LPMK serta aparat kepolisian pun langsung menyanggupi dan mencabut kembali surat sewa tanahnya dengan membikin surat pernyataan di atas kertas bermaterai.

“Ya, saya siap mencabut kembali surat itu. saya janji tak akan mengungkit-ungkit tanah lagi,” kata Rosid penuh ketakutan.

Beruntung, selama aksi pengepungan Hotel Matahari kondisi hotel dalam keadaan sepi, sehingga tak sempat membuat kabur sejumlah pengunjung hotel.

asa

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif