“Bismillahirrahmanirrahim. Saya tidak bersedia dicalonkan Rais Aam,” kata Hasyim dalam surat yang dibacakan KH Zein Irwanto di Ruang Muzdalifah, di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/3).
Setelah itu, ketua panitia pemilihan menanyakan kepada peserta apakah bisa ditetapkan secara aklamasi KH Sahal sebagai Rais Aam. “Aklamasi!” jawab ratusan muktamirin.
Setelah itu panitia menetapkan KH Sahal resmi menjadi Rais Aam. Shalawat pendukung Sahal pun langsung membahana di ruangan Muzdalifah.
Dalam tahap pencalonan sebelumnya, KH Sahal berhasil mengungguli KH Hasyim. KH Sahal mendapat 272 suara, sementara KH Hasyim mendapat 180 suara. Sementara calon yang gugur, Sementara calon yang gugur, KH Maimun Zubair 29 suara, KH Habib Lutfi 4 suara, KH Abdullah Muhtar 2 suara, KH Maruf Amin 2 suara, KH Said Agil Siradj 1 suara, KH Makmun Zuhri 1 suara, KH Sholahudin Wahid 1 suara.
“Hasil perhitungan yang memenuhi syarat 99 suara dukungan ada dua orang,” kata Ketua Panitia Muktamar ke 32 NU, KH Hafid Usman di Ruang Muzdalifah
dtc/rif