Soloraya
Jumat, 26 Maret 2010 - 21:48 WIB

Tim Sembilan mengaku ditelikung Ketua DPRD Sragen

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Tim Sembilan yang ditunjuk DPRD tahun 2000 menjadi panitia pemilihan kepala daerah (Pilkada) mengaku ditelikung Ketua DPRD Sragen, lantaran adanya proses pergantian persyaratan ijazah Bupati Sragen setelah pelaksanaan Pilkada berakhir tanpa melalui prosedur dan mekanisme yang berlaku.

Penegasan itu disampaikan mantan anggota Dewan periode 1999-2004, Rus Utaryono yang disaksikan mantan anggota Tim Sembilan Mahmudi Tohpati saat ditemui Espos, Jumat (26/3), di sebuah rumah makan di Sragen, sebagai bentuk respon terhadap pernyataan sikap dari Forum Ormas Bersatu (FOB).

Advertisement

“Pada saat itu Ketua DPRD yang juga sebagai Ketua Tim Sembilan yang dijabat Slamet Basuki melakukan tindakan yang melanggar batas kewenangannya Tim Sembilan, dengan mengganti persyaratan ijazah Bupati pascapemilihan berakhir. Padahal Tim Sembilan tidak mengetahui tindakan itu, sehingga sama saja Tim Sembilan ditelikung Ketua Dewan,” tegas Rus yang dibenarkan Mahmudi Tohpati.

Menurut Rus, pihaknya bersama anggota Dewan lainnya melakukan konsultasi ke Departemen Dalam Negeri (Depdgari) dan bertemu langsung Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Otda) Depdagri tahun 2000.

Hasil konsultasi itu jelas menerangkan bahwa ada indikasi palsu terhadap ijazah yang digunakan Bupati terpilih saat itu. Konsultasi itu dilakukan, terangnya, karena penitia Pilkada tidak memiliki kewenangan untuk menentukan persyaratan ijazah itu asli atau palsu.

Advertisement

Terpisah, mantan anggota Tim Sembilan, Mahmudi Tohpati, menambahkan, pihaknya justru menantang untuk pembuktian di depan hukum atas proses yang dilalui Tim Sembilan dan Bupati Sragen Untung Wiyono sebagai pemakai panitia Pilkada itu. Dia mengaku, sampai pelaksanaan Pilkada berakhir, panitia tidak mengetahui adanya pergantian atau penarikan persyaratan ijazah Bupati.

“Jika FOB melakukan langkah itu memang benar. Tetapi dulu saya pernah dilaporkan ke Polres terkait dugaan ijazah palsu bersama Untung pada saat itu. Namun yang dilakukan aparat kepolisan, saya diperiksa langsung, bahkan sampai ke Polwiltbes. Kalau saya diperiksa, mengapa Pak Untung tidak diperiksa? Ada apa di balik itu semua,” tegasnya.

trh

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif