News
Jumat, 26 Maret 2010 - 14:41 WIB

Struktur kepemimpinan NU tetap hargai senioritas

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Makassar— Struktur kepemimpinan Nahdlatul Ulama (NU)  masih tetap menghargai senioritas, sehingga dalam pemilihan Ketua Umum PBNU pada Muktamar ke-32 NU diprediksi yang terpilih adalah yang lebih senior dan kharismatik.

“Struktur organisasi yang profesional di lingkup NU itu, sangat menghormati senioritas, menghormati kiai atau ulamanya, sehingga kemungkinan yang akan terpilih masih menggunakan pola itu,” kata Peninjau asal Universitas Chiba, Jepang Mitsuo Nakamura di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Jumat (26/3).

Advertisement

Menurut dia, meskipun dalam perjalanan Ormas Islam itu sudah mengalami pembaharuan, namun struktur kepemimpinan itu masih yang mengedepankan senioritas itu masih dijunjung tinggi.

Lebih jauh guru besar emeritas ini mengatakan, meskipun prinsip demokrasi pada Ormas Islam NU juga berjalan secara institusional, namun memilih pemimpin yang ‘dituakan’ rupanya sudah menjadi konvensi organisasi.

Sementara itu, pada pelaksanaan Muktamar ke-32 NU yang telah berlangsung selama empat hari terakhir, sempat mengemuka enam nama kandidat ketua umum PBNU.

Advertisement

Keenam nama tersebut adalah Said Aqil Siraj, Ahmad Bagja, Salahuddin Wahid, Masdar Fuad Mas’udi, Slamet  Efendy Yusuf dan Ali Maschan Moesa. Bahkan Andi Jamaro sebagai putra daerah Sulsel turut diwacanakan akan masuk bursa calon ketua umum PBNU.

Konstalasi penguatan kandidat yang diprediksi masuk bursa pencalonan ketua umum PBNU kemudian berubah pada Jumat (26/3), dengan mengerucutnya dua nama yang diunggulkan yakni Said Aqil Siraj dan Salahuddin Wahid.

ant/rif

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif