Entertainment
Jumat, 26 Maret 2010 - 18:59 WIB

Festival pertunjukan seni di Solo perlu ditata ulang

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Perhelatan seni pertunjukan yang membanjiri Kota Solo perlu dilakukan pembenahan. Terutama pada konsep curatorialship atau tatanan kurator agar seni pertunjukan di Kota Bengawan ini lebih efektif dan berkualitas.

Hal itu diutarakan, guru besar Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Rahayu Supanggah di sela-sela seminar bertajuk Menyiapkan Industri Kreatif, Jumat (26/3), di gedung Teater Besar, ISI Solo.

Advertisement

“Jumlah festival-festival seni di Solo semakin banyak. Tapi curatorialship-nya masih kurang bagus. Jadi perlu ditata ulang agar tak menjadi perhelatan yang mubadzir,” kata Rahayu Supanggah.

Komposer asal Solo yang menyabet best composer dalam Asian Film Award 2007 itu, menambahkan standarisasi pembentukan dan gagasan seni pertunjukan perlu dipenuhi. Artinya, festival seni pertunjukan yang digelar harus diperjelas visi, misi, dan dilaksanakan secara profesional.

“Waktu pelaksanaan festival-festival itu juga perlu diatur, agar tidak saling tumpang tindih atau terkesan saling ‘mematikan’ satu sama lain. Maka kita perlu dukung Pemkot Solo untuk menata kembali festival pertunjukan seni yang ada di kota ini,” paparnya.

Advertisement

Rahayu Supanggah mengaku kalau gagasan untuk mengkaji ulang atas munculnya event-event di Solo itu pernah diutarakan langsung pada Walikota Solo, Joko Widodo. Menurutnya, Walikota sangat terbuka menanggapi hal itu.

Seperti diketahui, Pemkot mulai menggencarkan event-event seni dan budaya berskala nasional hingga internasional untuk memperkuat branding Kota Solo. Namun, dikhawatirkan kegiatan tersebut justru bernilai kontraproduktif.

hkt

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif