Soloraya
Kamis, 25 Maret 2010 - 17:10 WIB

Tanggul Dengkeng longsor, 120 rumah terancam terendam

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Klaten (Espos)–Tanggul Sungai Dengkeng di Desa Kadilanggon Kecamatan Wedi, Klaten longsor pada pekan lalu. Akibatnya, 68 hektare (ha) sawah dan 120 rumah terancam terendam banjir.

Pantauan Espos di lokasi, Kamis (25/3), panjang tanggul yang longsor itu mencapai sekitar delapan meter dengan ketinggian sekitar tiga meter. Lokasi longsornya tanggul itu berada di titik pertemuan arus Sungai Midoro dengan Sungai Dengkeng.

Advertisement

Suhardi, 48, warga Dukuh Ngemplak Desa Kadilanggon mengatakan pada saat hujan lebat, aliran air dari Sungai Midoro menghantam dinding tanggung Sungai Dengkeng. Derasnya aliran Sungai Midoro itu tak mampu ditahan oleh dinding tanggul Sungai Dengkeng sehingga mengakibatkan longsor. Longsornya tanggul itu terjadi pada pekan lalu. Akan tetapi, hingga kini belum mendapatkan penanganan. Padahal, sebanyak 68 ha lahan pertanian terancam banjir karenanya.

“Aliran air di Sungai Dengkeng lebih tinggi daripada area persawahan. Kalau sampai tanggul itu jebol, sebanyak 68 ha itu akan terendam banjir,” papar warga yang juga berprofesi sebagai Kaur Pembangunan Pemerintah Desa (Pemdes) Kadilanggon ini.

Kades Kadilanggon, Umar Muhammad mengatakan, selain mengancam 68 ha area persawahan, longsornya tanggul Sungai Dengkeng itu juga mengancam sekitar 120 rumah yang tersebar di dua dukuh yakni Sapituran dan Pacing. Umar menilai, longsornya tanggul Sungai Dengkeng tersebut sudah parah. Bahkan, menurutnya, jebolnya tanggul itu tinggal menunggu waktu saja.

Advertisement

“Kalau setiap hari diguyur hujan bukan tidak mungkin tanggul itu akan jebol,” tandas Umar.

Lebih lanjut, Umar menjelaskan, untuk mengantisipasi jebolnya tanggul Sungai Dengkeng itu, pihaknyan sudah melayangkan surat permohonan bantuan kepada Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemkab Klaten.
Menurutnya, kedua pihak tersebut memberikan tanggapan positif atas usulannya. “Dari Kesra kami mendapatkan bantuan sebanyak 1.000 karung plastik untuk diisi pasir.

mkd

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif