SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Espos)–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Perwali No 10/A/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Reklame resmi menaikkan pajak reklame sebesar 20% dan retribusi reklame sebesar 30%. Kenaikan tersebut, resmi berlaku Maret ini.
Demikian disampaikan Kabid Pendaftaran Pendataan dan Dokumentasi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DP2KAD) Kota Solo, Suhanto, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (23/4).
Suhanto mengatakan, kebijakan menaikkan pajak dan retribusi reklame tersebut dilakukan dengan tujuan agar pemasangan reklame lebih tertata.
“Dengan tarif lebih tinggi, maka pemasang iklan atau biro iklan akan lebih selektif dalam pemasaran reklame. Jadi, tidak semata-mata hanya untuk menaikkan pendapatan asli daerah (PAD),” ujar Suhanto.
Pihaknya menambahkan, kenaikan pajak dan retribusi reklame ini hanya berlaku untuk jalan-jalan tertentu saja. Yakni, jalan-jalan ekonomi seperti Jl Slamet Riyadi.
“Sementara, pajak dan retribusi di jalan perkampungan justru kami turunkan berkisar 5%.”
Seperti diketahui sebelumnya, pendapatan daerah dari sektor reklame tahun 2009 lalu hasilnya negatif atau tidak sesuai target. Jika pajak reklame ditarget Rp 4,5 miliar terealisasi hanya Rp 3,85 miliar.
Sementara, retribusi reklame yang ditarget Rp 6,993 miliar terealisasi hanya Rp 5,363 miliar.
“Tidak tercapainya sektor pendapatan ini adalah karena ada beberapa titik reklame yang tidak laku.”
Kendati target tahun 2009 tidak tercapai, tahun 2010 ini Pemkot melalui DP2KAD menaikkan target pendapatan pajak dan retribusi reklame. Pendapatan dari pajak reklame dinaikkan menjadi Rp 4,55 miliar.
“Kami optimis dengan target ini karena hingga Selasa (23/3), pajak reklame sudah mencapai Rp 1,144 miliar.”
haw