Ungaran (Espos)–Diduga akibat rem blong, truk tronton bermuatan penuh semen, Senin (22/3) malam terjun bebas ke Sungai Tuntang, Kabupaten Semarang. Dua orang, masing-masing sopir dan kernet truk tewas tergencet dan tenggelam bersama truk.
Mayat sopir yang bernama Hartawi, 46, warga Gresik, Jawa Timur baru bisa dievakuasi 11 jam setelah kajadian, atau sekitar pukul 06.30 WIB keesokan harinya.
Sementara jenazah kernet yang bernama Afandi, 26, warga Lamongan, Jawa Timur, hingga pukul 15.00 WIB belum berhasil dievakuasi lantaran terjepit, kendati bodi truk sudah berhasil diangkat dari dasar sungai.
Polisi baru berupaya melakukan proses evakuasi Selasa pagi, sekitar pukul 05.30 WIB, padahal kejadiannya Senin pukul 19.30 WIB. Cuaca yang kurang mendukung menjadi alasan proses evakuasi baru dilakukan 10 jam setelah kejadian.
“Saat itu (kejadian) kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan evakuasi. Selain hujan deras, debit Sungai Tuntang cukup deras,” papar Kasat Lantas Polres Semarang, AKP Rio Tangkari ditemui di sela-sela proses evakuasi.
Jenazah Hartawi langsung dilarikan ke RSUD Ambarawa untuk divisum. Sementara proses evakuasi, selain dilakukan oleh anggota polisi, juga turun tim dari Basarda Jateng, SAR Kabupaten Semarang dan Ungaran Rescue.
Sementara untuk mengangkat badan truk yang terendam di dasar sungai dengan kedalaman sekitar lima meter itu digunakan dua unit mobil crane dari Semarang.
Peristiwa itu berawal saat truk Semen milik PT Varia Usaha Beton, Gresik yang dikendarai Hartawi melaju dari Gresik menuju Salatiga via Semarang. Sebenarnya dalam perjalanan itu Hartawi tidak sendirian. Ada lima truk semen lain yang melakukan perjalanan yang sama. Hartawi melaju paling depan.
Sesaat sebelum tiba di lokasi kejadian, rem truk tidak bekerja.. Akibatnya, Hartawi mencoba menghentikan kendaraannya dengan cara berjalan di bahu jalan yang semakin menurun, hingga akhirnya sampai di Jembatan Sungai Tuntang.
Sebelum tercebur, truk sempat menambrak tiang listrik yang terbuat dari beton hingga patah. Baik Hartawi maupun Affandi tak berhasil menyelamatkan diri dan tercebur bersama truk yang mengangkut 24 ton semen.
Polisi menutup jembatan yang digunakan kendaraan yang melaju dari arah Semarang dan hanya membuka jembatan sebelahnya, sehingga terjadi kemacetan. Ratusan warga berdesak-desakan untuk menyaksikan proses evakuasi yang berjalan alot.
kha