Makassar– Suhu pertarungan Muktamar NU ke 32 yang akan berlangsung 23-28 Maret mulai terasa di Asrama Haji Sudiang, Makassar. Perang spanduk yang muncul seperti dalam ajang Pemilukada
Hal ini terlihat dengan maraknya spanduk antarkandidat Ketua Umum PBNU. Pemandangan perang spanduk sudah terlihat mulai di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin hingga menuju lokasi muktamar.
Setidaknya, tiga kandidat yang meramaikan perang spanduk yaitu KH Salahudin Wahid, KH Said Aqil Siradj, dan Slamet Effendi Yusuf. Dari spanduk yang dipasang, ketiga kandidat menekankan pada isu yang berbeda-beda.
Seperti KH Sholahuddin Wahid yang menekankan pada sosok yang patuh pada wejangan kiai dengan spanduk yang berisikan testimoni para kiai sepuh NU seperti KH Abdullah Faqih, KH Maemun Zuber hingga kiai nyentrik Mbah Liem.
Selain itu, spanduk Gus Sholah juga bersama foto para leluhurnya yang notabene tokoh NU seperti KH Hasyim Asy’ari (Pendiri NU), KH Wahid Hasyim (ayahanda Gus Sholah) serta foto KH Abdurrahman Wahid (kakak kandung Gus Sholah)
Sedangkan spanduk KH Said Aqil Siradj membawa isu NU kembali ke pesantren. Setidaknya dari spanduk yang berjajar sepanjang jalan menuju lokasi muktamar menunjukkan isu tersebut. Adapun Slamet Effendi Yusuf di beberapa spanduk yang dipasang mengusung tema kembali ke khittah 1926.
Dalam perang spanduk ini tidak tampak para kandidat yang selama ini telah muncul ke publik seperti Ahmad Bagdja, Ulil Abshar Abdalla serta Ali Maschan Musa.
inilah/rif