News
Rabu, 17 Maret 2010 - 14:57 WIB

Kunjungan Obama tak berpengaruh ekonomi

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta— Rencana kunjungan Obama ke Indonesia , 23 Maret ini dinilai tidak berpengaruh apa-apa secara ekonomi. Baik dari sisi investasi langsung maupun pasar modal, kontribusi AS minim.

Kahlil Rowter, Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) tidak melihat pengaruh kedatangan Obama terhadap pasar modal Indonesia. Menurutnya, kedatangan Presiden AS itu lebih bersifat politis ketimbang ekonomi. Menurutnya, meski data portofolio saham asal AS sulit dideteksi, tapi kontibusinya tidak signifikan.

Advertisement

“Investasi AS , tidak ada pengaruh secara langsung. Ini kan hanya kunjungan politik,” katanya, Rabu (17/3).

Total kepemilikan asing di pasar modal Indonesia mencapai di atas 50%. Namun, dari mana saja asal negaranya tidak bisa diketahui. Termasuk, kepemilikan investor AS. Keadaan ini bukan hanya persoalan Indonesia, melainkan juga di dunia internasional.

Dari sisi investasi langsung (direct foreign investment) pun, posisi AS tidak signifikan. AS hanya menempati urutan ke-4, setelah Jepang, beberapa negara Eropa, dan negara-negara Asean. “Itupun, perusahaan-perusahaan yang sudah lama dan hanya fokus di sektor migas,” paparnya.

Advertisement

Kahlil menegaskan, peranan AS dari sisi ekonomi secara langsung, tidak terlalu besar. Namun, secara tidak langsung bisa saja berkontribusi. Sebab, AS merupakan importir besar atas produk-produk asal China, Jepang, dan Korea.

Kepala Ekonom Danareksa Institute (DRI), Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan hal senada. Menurutnya, kedatangan Barrack Obama, tidak signifikan pengaruhnya bagi perekonomian Indonesia. Sebab, dari sisi invetasi AS di RI, kontribusinya tidak signifikan “Dampaknya netral sedikit positif,” tukasnya.

Sisi positif dari kedatangan Obama, lanjutnya, ‘paling-paling’, orang AS jadi tahu Indonesia . Akibatnya, investor AS pun bisa saja jadi memperhatikan Indonesia . “Tapi, apakah mereka akan investasi di Indonesia atau tidak, sangat tergantung pada kondisi ekonomi Indonesia sendiri,” timpalnya.

inilah/rif

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif