SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Karanganyar (Espos)–Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar meneliti sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan belasan warga Desa Brujul, Jaten, akhir pekan lalu. Dinas setidaknya mencurigai tiga jenis menu sebagai sumber wabah.
Sementara itu jumlah korban yang semula hanya belasan orang, menurut Dinkes bertambah hingga sebanyak 27 orang. Mereka mengalami keracunan dengan gejala paling dominan berupa diare, pusing, mulas, serta mual-mual, muntah, dan demam. Penyebab keracunan diduga kuat adalah bakteri, mengingat jangka waktu timbulnya reaksi makanan yang cukup lama hingga sekitar 11 jam.
“Dari hasil penelitian petugas dan uji laboratorium di Dinkes Karanganyar, ada tiga jenis menu yang diduga menjadi sebab keracunan warga. Masing-masing adalah es buah, sup ayam, dan opor ayam. Makanan pertama yang paling berisiko,” ungkap Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes, Fatkhul Munir, ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (17/3).
Munir menjelaskan, dari ke-27 korban keracunan, 13 di antaranya menjalani rawat jalan, lima orang diopname di rumah sakit, enam orang di bidan desa, satu orang di dokter praktik, serta dua orang lain hanya di rawat di rumah. Dia juga mengatakan, pengiriman sampel makanan ke Balai Laboratorium Kesehatan (BKL) Semarang dibatalkan karena sudah memadai diuji di laboratorium setempat.
Pada bagian lain, disinggung soal kepastian menu makanan penyebab keracunan warga, Kabid P2PL mengaku hal itu sulit diketahui.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur RSUD Kartini Karanganyar, Dr G Mariyadi, menyatakan semua pasien yang sempat dirawat inap di rumah sakit yang dipimpinnya telah diperbolehkan pulang. Hal itu karena keadaan mereka yang telah membaik.
try