News
Rabu, 17 Maret 2010 - 20:11 WIB

Dewan tolak rencana pembangunan tol Solo-Yogya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang (Espos)–Anggota DPRD Jateng menolak rencana pengembangan pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta yang diusulkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dalam Raperda Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW).

“Pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta sepanjang kurang lebih 60 km, tak efektif bahkan cenderung merugikan masyarakat,” kata anggota Dewan, Moh Haris di Semarang, Rabu (17/3).

Advertisement

Menurut ia, pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta tak efektif, karena sekarang sudah ada jalur alternatif yang menghubungkan kedua kota tersebut dengan kondisi jalan bagus.

Dari sisi pariwisata pembangunan jalan tol itu juga akan merugikan Kota Solo dan Jawa Tengah umumnya, sebab nantinya hanya menjadi tempat bersinggahan saja bagi wisatawan, sedang menginap di Yogyakarta.

Tidak hanya itu, sambung Haris pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta secara ekonomi merugikan para pedagang seperti makanan, suvenir, dan lainnya yang berjualan sepanjang jalan tersebut.

Advertisement

“Dari sisi budaya pembangunan tol Solo-Yogyakarta akan merusak situs purbakala yang ada,” tandas anggota Dewan dari PKS ini.

Selain menolak rencana pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta, sambung Haris pihaknya juga menolak rencana pengembangan pembangunan jalan tol sepanjang Semarang-Demak-Kudus-Pati sampai perbatasan Provinsi Jawa Timur, serta Yogyakarta-Bawen (Kabupaten Semarang).

“Kami menolak pembangunan tiga jalan tol yang diusulkan Pemperov Jateng pada Raperda RTRW,” tandas Haris yang juga anggota Pansus Jateng Raperda RTRW DPRD Jateng.

Advertisement

Seperti diketahui dalam Raperda RTRW Jateng untuk 20 tahun ke depan yang saat ini masih dibahas oleh Pansus DPRD mengusulkan tujuh pengembangan pembangunan jalan tol.

oto

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif