SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Espos)–Talut Sungai Gajah Putih sepanjang 20 meter di Sumber, Banjarsari ambrol, Senin (15/3). Diduga ambolnya talut itu disebabkan oleh konstruksi bangunan yang tidak kuat.
Bahkan, ada dugaan jika pembangunan talut yang baru dilakukan empat bulan yang lalu menyalahi bestek. Wakil Ketua DPRD Solo Supriyanto mengatakan, dirinya langsung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di lokasi kejadian.
“Begitu ada informasi saya langsung Sidak. Yang ambrol ada di sisi selatan sepanjang 20 meter. Ini sangat kami sayangkan karena talut itu baru dibangun empat bulan yang lalu,” ungkap Supriyanto kepada Espos, Selasa (16/3).
Dia mengungkapkan, dirinya menduga konstruksi bangunan talut tidak sesuai standar yang ada sehingga baru dalam jangka waktu empat bulan sudah ambrol. Bahkan, dia menduga, ada kemungkinan bangunan itu menyalahi bestek.
Politisi asal Partai Demokrat ini menyatakan, ambrolnya talut memang hanya ada pada satu lokasi saja. Namun, lanjut dia, di beberapa lokasi lain, beberapa talut sudah retak-retak.
“Kalau yang selatan sungai ambrol, yang bagian utara retak-retak. Jadi memang ada di beberapa lokasi,” papar dia.
Supriyanto mengatakan, jika ambrolnya talut itu tidak segera ditangani maka akan berdampak buruk. Sebab, ambolnya tanggul itu bisa menyebabkan tanah tergerus air.
Dia menyatakan, jika dibiarkan maka jangka panjangnya berbahaya bagi masyarakat yang ada di sekitar sungai.
“Kalau tanahnya terus tergerus, maka lama-kelamaan akan membahayakan masyarakat. Apalagi nantinya ada kelanjutan pembangunan talut Sungai Gajah Putih ke arah timur,” ungkap dia.
Lebih lanjut dia menegaskan, pihaknya akan meminta Komisi II DPRD untuk memanggil kontraktor pembangunan talut. Sebab, saat ini masih masuk dalam masa perawatan oleh kontraktor.
dni