Soloraya
Minggu, 14 Maret 2010 - 19:25 WIB

Pendaki perempuan tewas di Cetho

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)–Seorang perempuan ditemukan tewas mengenaskan di sekitar Pos III jalur pendakian Gunung Lawu melalui Cetho, Sabtu (14/3). Mayat korban yang belum diketahui identitasnya itu berhasil dievakuasi SAR Gabungan Karanganyar, Minggu (14/3) siang.

Informasi yang dihimpun Espos di tempat kejadian perkara (TKP) menyebutkan, korban kali pertama ditemukan pendaki dari Jakarta yang hendak naik ke Gunung Lawu. Setelah melihat jasat perempuan tak dikenal tersebut, rombongan yang berjumlah empat orang tersebut langsung mengurungkan niat mereka dan kembali turun untuk melaporkan kejadian itu.

Advertisement

Kapolsek Jenawi, AKP Joko Waluyono, yang memimpin langsung proses evakuasi dalam penjelasannya kepada wartawan mengatakan korban diperkirakan telah meninggal selama lebih dari dua pekan. Hal itu menyusul kondisi fisiknya yang telah rusak dan mengeluarkan bau sangat menyengat. Di beberapa bagian tubuh wanita yang diperkirakan berusia 25 – 30 tahun itu bahkan telah dipenuhi belatung.

“Korban ditemukan kemarin (Sabtu, 13/2) sekitar pukul 16.30 WIB. Namun demikian proses evakuasi tidak bisa langsung dilakukan karena cuaca yang sangat dingin dan berkabut, bisa membahayakan. Baru pada Minggu paginya bisa dibawa turun oleh tim SAR,” ungkapnya ketika ditemui seusai evakuasi, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Edi Suroso.

Menurut Kapolsek, mayat korban langsung dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) UNS guna dilakukan proses otopsi. Hal itu untuk memastikan penyebab kematian korban. Terkait ciri-ciri, Joko mengatakan korban memiliki rambut pendek sebahu dan mengenakan bawahan rok hijau kotak-kotak.

Advertisement

Pada bagian lain, Kepala Desa (Kades) Anggras Manis Kecamatan Jenawi, Jayadi, menyebutkan jalur pendakian Gunung Lawu melalui Cetho memang relatif jarang dipakai. Hal itu mengingat keberadaan rute dan medan yang cukup berat dengan kemiringan 45 derajat. Penduduk lokal, ujarnya, juga hanya pada waktu-waktu tertentu saja melintas di jalur tersebut guna mencari kayu dan kebutuhan lainnya.

try

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Cetho Pendaki Tewas
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif