Bangkok— Demonstrasi besar-besaran pendukung mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra di Bangkok berjalan lancar. Demonstrasi hari pertama ini berlangsung damai di tengah kekhawatiran akan terjadinya kerusuhan.
Pemerintah Thailand pun sudah menyiapkan 50.000 personelnya untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan.
Dilansir AFP, Sabtu (13/3), demonstrasi yang dilakukan oleh massa kelompok pendukung Thaksin yang dikenal dengan sebutan ‘Red Shirts’, karena memakai baju warna merah saat beraksi pada hari pertama Jumat kemarin diikuti oleh sekitar 4.000 orang. Mereka bertemu di beberapa titik di Ibukota Bangkok.
Menurut rencana, pendukung Thaksin ini akan bertambah hingga 100.000 orang pada puncak aksi demonstrasi yang akan berlangsung Minggu (14/3). Mereka menuntut PM Thailand Abhisit Vejajiva segera mundur dari pemerintahan dan menggelar pemilu ulang.
“Jika pemerintah tidak mundur sampai tanggal 15 Maret, kami akan berdemo di seluruh Bangkok. Ini akan menjadi demo terbesar di Bangkok yang pernah terjadi,” ancam Nattawut Saikua, seorang pemimpin kelompok ‘Red-Shirt’.
Thaksin sendiri memberi dukungan aksi para pendukungnya ini. “Aku menawarkan dukungan kepada Red Shirts yang melakukan pengorbanan dan akan keluar untuk menulis sejarah hari ini,” tulis Thaksin dalam akun twitternya.
Thaksin saat ini hidup dalam pengungsian di Dubai setelah tahun 2006 digulingkan oleh militer dalam sebuah kudeta.
dtc/rif