Jakarta— Langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan kematian Dulmatin di Australia mengundang sejumlah tanggapan. Salah satunya politisi PKS, Nasir Djamil yang sudah menduga SBY akan mengumumkan kematian teroris di Pamulang dalam kunjungannya di Australia.
Kenapa, karena Australia adalah salah satu negara yang ikut mendanai pemberantasan terorisme di Indonesia. “Ini merupakan pencitraan SBY di mata internasional terkait dengan isu global tentang terorisme,” analisis Nasir di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (10/3).
Saat mengumumkan kematian Dulmatin di depan ratusan anggota parlemen Australia di Canberra, SBY langsung mendapatkan standing appalause. Sementara, aparat berwenang di Indonesia belum ada satu pun yang memastikan kematian Dulmatin.
Nasir menyoroti penggerebekan teroris yang berdekatan dengan kedatangan Presiden AS Barack Obama dan kunjungan Presiden SBY ke Australia.
“Hal itu memberikan keyakinan kepada publik bahwa perburuan teroris di Aceh dan Pamulang ada korelasinya dengan rencana kedatangan Obama ke Indonesia dan kunjungan SBY ke Australia,” katanya.
Seharusnya perburuan teroris untuk melindungi rakyat. “(Tapi) kalau hal ini benar, maka perburuan teroris di Indonesia cenderung politis dan didikte AS dan negara Barat lainnya,” jelasnya.
“Kasihan rakyat Indonesia, semoga argumentasi saya keliru,” kata Nasir.
dtc/rif