Soloraya
Rabu, 10 Maret 2010 - 21:57 WIB

Tergenang banjir, pedagang Pasar Panggil tetap berjualan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Sejumlah pedagang Pasar Panggil tetap berjualan meski tempat berdagang mereka tergenang air luapan dari anak Sungai Dengkeng, Rabu (10/3).

Pantauan Espos di lokasi, setidaknya terdapat kurang dari 10 pedagang yang bertahan di dalam pasar meski ketinggian air mencapai sekitar 30 cm. Sementara belasan pedagang lainnya memilih berjualan di jalanan yang tak jauh dari lokasi Pasar Panggil.

Advertisement

Ny Wirodibejo, 50, pedagang bumbon dari Desa Mutihan memilih bertahan karena dirinya kesulitan untuk memindah barang-barang dagangannya. Menurutnya, banjir mulai datang sejak Selasa (9/3) sore. Dia menjelaskan, pada Selasa sore ketinggian air mencapai sekitar 50 cm. Akan tetapi, pada Rabu pagi ketinggian air sudah surut menjadi sekitar 30 cm. Diakuinya, banjir yang melanda Pasar Panggil membuat dagangannya dijauhi pelanggan.

“Dari tadi pagi hanya ada dua orang  pelanggan yang membeli dagangan saya. Tapi mau bagaimana lagi selain bertahan di sini. Kalau mau pindah tidak ada tempat baru,” papar Ny Wirodibejo.

Ny Mitodiarjo, 55, salah seorang pedagang lainya mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, bertahan berjualan di tempat banjir lebih baik daripada tidak berjualan sama sekali. Dia mengatakan, sebagian pedagang terpaksa tidak berjualan karena barang-barang dagangannya terendam air. Dia mengatakan, Pasar Panggil memang sudah biasa menjadi langganan banjir. Apabila musim hujan tiba, Pasar Panggil mengalami banjir sebanyak lima hingga enam kali.

Advertisement

“Banjir terparah terjadi pada musim hujan tahun 2009 lalu. Kala itu, ketinggian air mencapai sekitar 75 cm. Akibatnya, air itu masuk ke dalam kios meski sehingga merusak dagangan kami,” tutur Mitodiarjo.

mkd

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif