Tangerang— Seorang teroris yang dipastikan tewas dalam penggerebakan teroris di Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (9/3), diduga kuat dia adalah Dulmatin.
Kabar mengenai Dulmatin yang tewas ramai beredar di lokasi penggerebekan. Bisik-bisik sejumlah petugas menyebutkan bila nama teroris yang meregang nyawa itu Dulmatin.
Dulmatin ini adalah seorang pelaku teroris senior, terkait bom Bali I. Dia memiliki keahlian merakit bom dan merekrut orang. Kabar terakhir, pemberitaan selama ini dia melarikan diri ke Filipina. Dia sudah lama menjadi buron internasional.
Sebelumnya, Kadensus 88 Brigjen Pol Tito Karnavian menyebutkan bahwa kelompok terorisme di Ruko Multiplus Pamulang adalah pemain lama. “Ini pemain besar,” kata Tito tanpa menyebut siapa yang dimaksud.
Penggerebakan Densus 88 terhadap kelompok teroris di Ruko Multiplus, Jalan Raya Siliwangi, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) diwarnai baku tembak. Terdengar tujuh kali tembakan sebelum dua pelaku terorisme ditangkap dan seorang lainnya tewas.
Suryo, pemilik ruko yang berada di sebelah kanan ruko Multiplus, menceritakan Densus 88 mendatangi ruko itu sekitar pukul 11.00 WIB. “Mereka berjumlah puluhan orang. Naik beberapa mobil,” kata Suryo.
Begitu tiba, aparat Densus 88 langsung menuju ruko Multiplus. Mereka berseru, sehingga orang-orang di sekitar kawasan ruko mendengarnya. “Ayo… seluruh yang ada di dalam, keluar!” teriak salah seorang anggota Densus.
Setelah itu, para anggota Densus 88 merangsek masuk ke dalam ruko. Tak lama kemudian terdengar tembakan berkali-kali. “Yang saya dengar ada tujuh kali tembakan. Tembakan terjadi sekitar setengah jam,” kata Suryo.
Tak lama kemudian, kata Suryo, dua orang yang sepertinya suami-istri digelandang Densus dari dalam. Keduanya dimasukkan ke dalam mobil Mistubishi elf dan dibawa oleh Densus. Sedangkan seorang lagi tewas di dalam ruko.
Beberapa puluh menit kemudian, datanglah mobil ambulans. Jenazah pelaku terorisme itu kemudian dimasukkan ambulans dan dibawa pergi.
dtc/rif