News
Sabtu, 6 Maret 2010 - 13:04 WIB

Usut bentrokan, Kapolda dan KAHMI bahas bentuk Tim Pencari Fakta

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Makassar–Guna mengusut peristiwa bentrokan yang melibatkan mahasiswa, polisi dan warga masyarakat, Polisi dan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) membahas pembentukan Tim Pencari Fakta beranggotakan 10 orang.

Ini merupakan hasil dari pertemuan Kapolda Sulselbar Irjen Adang Rochyana, Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin dengan aktivis HMI, anggota KAHMI serta sejumlah rektor universitas se-Makassar.

Advertisement

Pertemuan yang berlangsung selama 3,5 jam ini berlangsung di Baruga Anging Pettarani, kompleks rumah jabatan Walikota Makassar, kawasan Pantai Losari, Makassar, Jumat malam (5/3).

Tim tersebut akan beranggotakan 10 orang. Tiga orang perwakilan HMI, tiga anggota KAHMI, tiga anggota polisi dan seorang lagi adalah Walikota Makassar sebagai mediator. Namun pihak HMI menolak untuk terlibat dalam TPF yang dibentuk Walikota. TPF dinilai tidak steril karena melibatkan polisi di dalamnya.

Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) HMI Sulsel Andi Heny Handayani usai pertemuan. Menurut Heny, HMI akan membentuk TPF sendiri.

Advertisement

Terkait penolakan ini, Walikota Makassar menilai lebih banyak TPF yang dibentuk akan menghasilkan referensi yang banyak pula dalam proses pencarian kebenaran. “Kami akan fasilitasi terus pihak-pihak terkait, semua hasilnya akan dikumpulkan sama-sama,” ungkap Ilham.

dtc/rif

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif