News
Senin, 1 Maret 2010 - 23:09 WIB

Kuasa hukum Baruno datangi Bank Mutiara Pusat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Kuasa hukum keluarga Baruno, Badrus Zaman SH mendatangi Kantor Bank Mutiara Pusat di Jakarta untuk menanyakan permasalahan hilangnya kasir Bank Mutiara Solo itu yang diduga membawa uang Rp 1,3 miliar, Senin (1/3).

Selain mendatangi Bank Mutiara pusat, Badrus juga datang ke Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komisi III DPR. Badrus ketika dihubungi Espos, mengungkapkan, dirinya berada di Jakarta untuk menanyakan permasalahan yang dialami suami dari Ina Muntofiah itu.

Advertisement

“Saya berangkat ke Jakarta sendirian karena Bu Ina sedang sakit. Kami ke Kompolnas dulu, setelah itu ke DPR dan Bank Mutiara pusat,” terang Badrus melalui sambungan telepon.

Dia mengatakan, pihaknya mendatangi kantor Bank Mutiara untuk menanyakan masalah yang dialami kliennya. Badrus mengatakan, ada sejumlah kejanggalan dalam kasus hilangnya Baruno sehingga pihaknya merasa perlu meminta klarifikasi dari Bank Mutiara pusat.

Salah satu hal yang ditanyakannya adalah kebijakan membawa uang senilai Rp 13, miliar itu tanpa melalui transfer. “Itu akan kami tanyakan seperti apa kebijakannya. Katanya dengan pengawalan polisi juga, itu polisi mana yang mengawal, semuanya harus clear,” kata dia.

Advertisement

Badrus juga menemui Komisi III DPR. Dia mengatakan, jadwal Panitia Khusus (Pansus) Bank Century DPR cukup padat sehingga dirinya akan ditemui anggota Komisi III. Namun, lanjut dia, anggota Pansus juga akan menemui dirinya membahas kasus itu.

Pengacara asal Solo itu juga datang ke Mabes Polri dan melakukan pertemuan dengan anggota Kompolnas. Kedatangannya ke Kompolnas karena pihak keluarga Baruno merasa diperlakukan tidak adil oleh Poltabes Solo dalam kasus itu yaitu laporan dari Bank Mutiara Solo langsung diproses, sedangkan laporan hilangnya Baruno tidak diproses.

Kapoltabes Solo Kombes Pol Joko Irwanto membantah pihaknya tidak memproses laporan kehilangan itu. “Jadi kemarin itu salah paham. Semuanya kami proses. Yang paling utama adalah mencari keberadaan Baruno dulu,” tegas Joko kepada wartawan seusai Upacara Penyerahan Aset Polwil Surakarta di Mapolwil.

Advertisement

dni

Advertisement
Kata Kunci : Baruno
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif