Ah-tenane
Senin, 1 Maret 2010 - 14:33 WIB

Dicium listrik

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Meskipun takut dengan listrik, ternyata Jon Koplo lebih takut lagi dengan mertua. Makanya ketika disuruh mbetulin lampu di rumah Tom Gembus, mertuanya, warga Ngemplak, Boyolali, ini tak bisa berkutik.
Beberapa waktu lalu, saat bertandang ke rumah Tom Gembus di Banyudono, tiba-tiba lampu neon di rumah mertuanya itu mati. Karena Tom Gembus sudah tua, maka dia menyuruh Jon Koplo untuk memperbaikinya.
”Wadhuh Pak, mbok mbayar orang saja. Undang BTL atau apa?” elak Jon Koplo.
”Kalau ada BTL di daerah sini, aku nggak nyuruh kamu. Lagian, paling-paling hanya kabel putus,” jawab Tom Gembus anyel karena perintahnya diwangsuli.
Ya sudah, apa boleh buat. Dari pada gegeran sama mertua, lebih baik Koplo ngalah. Ia pun mengambil meja untuk ancik-ancik dan mulailah ia jadi BTL dadakan. Setelah diteliti, ternyata memang  ada kabel yang putus pada sambungan dekat sakelar yang tertempel di kayu tiang. Setelah sakelar dimatikan. dengan diterangi korek api, Koplo mulai menyambung kabel yang putus tersebut. Setelah tersambung, Koplo tidak segera membungkus dengan plester tetapi dicoba dulu untuk meyakinkan bahwa sambungannya sudah sempurna.
”Lha, ini sudah menyala, Pak. Tinggal mbungkus plester saja,” ucap Koplo bangga.
Namun sebelum sakelar dimatikan lagi untuk mengamankan proses pemlesteran, Koplo melihat ada kabel kemlawe di atasnya. Wataknya sebagai orang bank yang terbiasa tertib dan rapi pun muncul.
”Wah kabele kok kemlawir, nggak enak dilihat,” katanya sambil tangan kanannya ngranggeh-ngranggeh ke atas, semantara tangan kirinya bermaksud memegang tiang untuk bertumpu.
Dasar lagi apes, karena tidak bisa menjaga keseimbangan, tangannya mrucut dari tumpuan dan mulut Koplo njontor menatap tiang kayu yang ada didepannya. Celakanya, mulut Koplo yang imut itu pas mengenai sambungan kabel yang belum diplester tadi. Mak slengeettt!!! ”Adhuuuh!!!” teriaknya. Ia pun terjatuh, thele-thele setelah kepalanya kejebles lemari di belakangnya.
”Tadi katanya tinggal mlester saja, kok pakai dicium segala?” ujar sang mertua sambil ngampet guyu. Sementara  Koplo cuma pringas-pringis megegangi bibirnya yang terasa ndomble.  Kiriman Soleh Hadi S, Gagak Sipat RT03/RW III, Ngemplak, Boyolali

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Jon Koplo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif