News
Sabtu, 20 Februari 2010 - 18:01 WIB

Puisi untuk Gus Dur warnai perayaan Imlek

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta— Pembacaan puisi untuk mengenang almarhum Abdurahman Wahid (Gus Dur) mewarnai perayaan Imlek 2561 yang digelar di Jakarta Convention Centre (JCC) Jakarta, Sabtu sore (20/2).

Puisi ini karena, para pemeluk agama Khonghucu punya kenangan kuat terhadap almarhum Gus Dur. Demikian kuat sehingga mereka membuat puisi khusus untuk mengenang jasa mantan Presiden RI tersebut.

Advertisement

Maklum saja di era Gus Dur hari Imlek diakui secara resmi oleh negara yang sekaligus mendekatkan budaya dan ritual Khonghucu kepada masyarakat luas.

Perayaan Tahun Baru Imlek 2561 ini, dihadiri oleh Presiden SBY dan Wapres Boediono.

Judul puisi yang dibacakan tersebut cukup panjang, yaitu “Selamat Beristirahat Gus, Semoga Sampeyan Tidak Melupakan Kami”. Syairnya lebih panjang lagi, ada 12 bait.

Advertisement

Berikut petikan syair terakhir puisi “”Selamat Beristirahat Gus, Semoga Sampeyan Tidak Melupakan Kami”.

Oh ya Gus,
Kalau Gusti mulai bosan, mangkel dan marah melihat ulah para elit kita
Tolong sampeyan hibur dengan guyonan maha dahsyat
Agar Gusti terpingkal-pingkal
Luluh hati dan mau mengampuni dosa-dosa kita.

dtc/rif

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif