SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Komisi III DPR usulkan enam nama calon hakim agung
JAKARTA-– Melalui pemilihan secara votong dalam rapat Komisi III DPR, akhirnya Komisi III menetapkan enam nama untuk diusulkan menjadi hakim agung ke Presiden.
Keenam nama yang diusulkan menjadi hakim agung sudah menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) selama empat hari. Enam hakim (dua dari jalur nonkarier dan empat dari jalur karier) tersebut terpilih dalam satu putaran. Mereka menyingkirkan 14 calon lain.
Mereka yang diusulkan menjadi hakim agung tersebut adalah Suryajaya (hakim ad hoc pada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta) dengan 42 suara, Salman Luthan (pengajar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia) dengan 55 suara, Supandi (hakim karier yang saat ini menjabat Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mahkamah Agung) dengan 45 Suara, Achmad Yamanie (Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin) dengan 39 suara, Soltony Mohdally (Ketua PT Banjarmasin) dengan 53 suara, dan Yulius (hakim tinggi Tata Usaha Negara Jakarta) dengan 50 suara. Salman Luthan dipilih oleh semua anggota Komisi III.
Pemilihan dilakukan oleh 55 anggota Komisi III, yang hadir pada rapat pemilihan, Kamis malam (18/2). Pemilihan yang dimulai pukul 20.15 tersebut dilakukan secara voting. Tiap anggota DPR memilih enam nama.
Ketua Komisi III DPR Benny K Harman menjelaskan, pihaknya mencoba menggabungkan kemampuan teknis yudisial dengan penguasaan ilmu hukum. Ada dua karakter, calon jalur karier memiliki penguasaan teknis yudisial yang memadai, tetapi tidak memiliki imajinasi mengenai perkembangan ilmu hukum, sementara calon jalur nonkarier menguasai persoalan hukum, tetapi terkadang terlalu mengawang dan kesulitan menjawab persoalan teknis.
kompas/rif