Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Jakarta–Pemerintah Indonesia mulai menyodorkan proposal pendanaan proyek dan defisit anggaran negara kepada Japan Bank International Coorporation (JBIC) dengan menggelar rapat persiapan pembiayaan yang berlangsung hari ini (15/2).
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida S. Alisjahbana menerangkan rapat tersebut merupakan tahap awal pembuatan kerangka kerja (framework) terkait bantuan pinjaman dari lembaga donor asal Jepang itu.
Terdapat tiga komponen pembiayaan yang disodorkan pemerintah, yaitu pembiayaan defisit anggaran, pembiayaan infrastruktur pembangkit listrik panas bumi (geothermal), dan proyek penanganan perubahan iklim (climate change).
“Untuk angkanya belum ada, ini kita lagi lagi bahas. Tim makro ekonomi financing, lead-nya Kementerian Keuangan. Yang kedua Kementerian ESDM, dan ketiga Bappenas serta instansi terkait lainnya, termasuk KLH (Kementerian Lingkungan Hidup),” ujarnya di sela rapat persiapan tertutup yang bertajuk Goverment of Indonesia-JBIC Dialogue Framework di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (15/2).
Armida menyatakan fokus pembiayaan dari JBIC berupa pinjaman program dan pinjaman proyek. Jumlah penarikan pinjaman akan disesuaikan dengan kebutuhan anggaran yang tengah dikomunikasikan.
“Nah ini yang namanya disebut prepatory meeting. Kalau annual meeting-nya nanti Juni 2010,” ujar Armida.
dtc/isw