News
Senin, 15 Februari 2010 - 16:39 WIB

Calon birokrat munculkan fragmentasi antar-PNS

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang– Pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang, Susilo Utomo, mengatakan munculnya bakal calon wali kota dari unsur birokrat yakni Mahfudz Ali, Soemarmo, Harini Krisniati, dan M Farchan, akan berdampak pada fragmentasi di kalangan pegawai negeri sipil (PNS).

“Ketika target politik mengambil tokoh-tokoh dari birokrat, maka akan memunculkan fragmentasi. Saling pro sana dan sini,” kata Susilo Utomo, di Semarang, Senin.

Advertisement

Para bakal calon tersebut, bukan kader internal partai dan seharusnya hal tersebut tidak terjadi. Fragmentasi dimungkinkan terjadi, karena camat dan lurah akan mendukung sana-sini.

“Seharusnya dalam demokrasi tidak seperti itu. Demokrasi harusnya menggunakan mesin politik dan pemerintahan netral,” katanya.

Susilo mengatakan, dengan latarbelakang birokrat, maka para bakal calon tentu akan berusaha menggunakan program pemerintah untuk kegiatan sosialisasi di tingkat kecamatan hingga kelurahan dengan jalur birokrasi.

Advertisement

Ia mencontohkan, pada saat Sukawi Sutarip hendak mencalonkan diri dalam pemilu kepala daerah (pilkada) pada pemilihan periode sebelumnya menggunakan strategi dengan mendekati RT dan RW. Hal tersebut, menjadi contoh dan hal tersebut sangat mungkin terjadi pada bakal calon yang ada saat ini.

“Hal tersebut, memberikan dampak pada birokrasi di Kota Semarang yakni pelayanan terhadap masyarakat tidak jelas karena tidak maksimal, karena terkotak-kotak pro sana dan sini. Camat, kepala bidang, lurah, dan kepala dinas akan melihat bakal calon yang memiliki peluang, kemudian melakukan dukungan dengan cara diam-diam,” katanya.

Dukungan tersebut, sangat rentan terjadi karena nasib birokrat berada di tangan wali kota. Padahal itu tidak sesuai dengan tujuan awal demokrasi.

Advertisement

“Demokrasi harusnya dapat mewujudkan pemerintahan yang bersih, dan transparan. Bukan pemerintah yang boros karena harus mengembalikan modal dan bunga,” katanya.

Susilo Utomo memperkirakan jumlah bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota yang akan maju dalam Pilkada Semarang ada sekitar empat pasangan dan maksimal lima pasangan.

ant/isw

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif