News
Minggu, 14 Februari 2010 - 15:11 WIB

Permukaan Bengawan Solo di Bojonegoro meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bojonegoro–Permukaan air Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (14/2) pukul 10.00 WIB, meningkat hingga mencapai ketinggian 13,82 meter (siaga I), tertinggi selama musim hujan tahun ini.

“Meningkatnya air Bengawan Solo, akibat pengaruh banjir lokal di Bojonegoro, Madiun dan meluapnya anak sungainya,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Pudjo Buntoro, Minggu.

Advertisement

Sebelum ini, di wilayah Kecamatan Tambakrejo dan Padangan, telah terjadi banjir bandang yang mengakibatkan puluhan rumah rusak berat dan ringa, hingga  airnya masuk ke Kali Gadong, anak Bengawan Solo.

Menurut Pudjo, meningkatnya permukaan air Bengawan Solo tersebut, dipengaruhi banjir yang terjadi di Kali Madiun, di wilayah Ponorogo dan sekitarnya.

“Ini masih ditambah Kali Kening dari wilayah Tuban, airnya cukup besar,” katanya menjelaskan.
Meski demikian, katanya, kondisi meningkatnya air Bengawan Solo di Bojonegoro, relatif masih aman. Sebab, dilaporkan di daerah Jurug, Solo, Jawa Tengah, posisi air Bengawan Solo, dibawah siaga banjir.

Advertisement

“Cuma kita tetap harus waspada, sebab kalau hujan dalam sehari ini turun deras secara merata, sangat berpeluang terjadi banjir,” katanya.

Sementara itu, ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro, yang semula dibawah siaga banjir, pada pukul 06.00 WIB mencapai 13,73 meter, hingga pukul 10.00 WIB mencapai ketinggian 13,82 meter.

Sebaliknya, ketinggian air pada papan duga di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, yang jaraknya sekitar 70 kilometer, air turun cukup drastis, pada pukul 10.00 WIB, mencapai 26,40 meter, dibawah siaga banjir.

ant/fid

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif