Soloraya
Sabtu, 13 Februari 2010 - 07:03 WIB

Harga tetes tebu melambung tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Sukoharjo (Espos)–
Harga tetes tebu bahan baku pembuat alkohol sejak beberapa pekan lalu terus melambung lantaran stok disinyalir semakin menipis. Kondisi itu membuat pelaku industri pembuatan alkohol di Desa Ngombakan, Polokarto kesulitan mendapatkan bahan baku.

Salah seorang pembuat alkohol, Suhardi mengatakan, harga tetes tebu sejak bulam Januari lalu naik. Semula, harga satu drum tetes tebu hanya Rp 400.000, namun lantaran terus menerus naik saat ini harganya mencapai Rp 660.000 per drum.

Advertisement

Dia mengatakan, harga tetes tebu diprediksi masih naik lagi, sebab stok tetes tebu hingga bulan Mei semakin menipis lantaran masa giling tebu baru akan dimulai kembali bulan Juni mendatang.
“Selain harganya naik, untuk mendapatkan tetes tebu saat ini sulit sebab harus menunggu pesanan dulu dari pengepul, kalau kami langsung beli ke Pabrik Gula (PG) jelas tidak mampu karena pembelian harus banyak minimal 25 ton,” terangnya ketika dijumpai Espos, Jumat (12/2).

Dia menambahkan, naiknya harga tetes tebu membuat biaya produksi pembuatan alkohol membengkak. Sehingga untuk meminimalisir kerugian, pihaknya dan para pelaku industri pembuat alkohol terpaksa menaikkan harga jual. Bahkan, ada juga para pengrajin yang akhirnya hanya membuat etanol.

“Kalau membuat alkohol kan perlu proses lagi, jadi kadang sekarang banyak pengrajin yang hanya membuat etanol saja. Karena bahan bakunya naik, maka sekarang untuk harga jual etanol kadar 30% misalnya per liter kami jual Rp 8.000, padahal sebelumnya harganya hanya 5.000,” tukasnya.

Advertisement

Suhardi menambahkan, kendati harga harga jual ikut naik, namun sejauh ini dirinya mengaku masih bisa memasarkan hasil produksi alkohol maupun etanol ke sejumlah daerah seperti Semarang dan Kudus maupun pabrik-pabrik jamu.

“Walaupun bahan baku sulit didapat, tapi pembuatan alkohol maupun etanol masih jalan terus karena permintaan pasar masih ada. Apalagi sekarang pengrajin juga sudah dibantu alat pembuatan alkohol,” katanya.

ufi

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif